Minggu, November 24, 2013

Iron Man : Original Vs Animation

Source : Pinterest

Jadi, sekarang saya lagi nonton Iron Man. Pokoknya, this is iron man full day. Soalnya saya berhasil dapet link downloadnya Iron Man versi anime. Iya, versi anime, tokoh-tokohnya sama dengan Iron Man The Movie Hollywood Version, jalan ceritanya aja yang agak beda. Well, this an anime, after all. Anime Iron Man ini tayang satu season atau 13 episode. Sebagai penggemar berat Iron Man, saya tentu saja ingin melihatnya. Awalnya saya tahu kalau Film ini dibikin anime tuh dari pinterest. Follow Board saya di Pinterest kan cuma anime-anime board aja. Nah, ada beberapa gambar anime Iron Man dan Wolverine. Waktu itu saya pikir itu cuma sekedar art doang. Tapi, pas beberapa hari lalu saya maen ke website download anime berbahasa inggris, saya melihat Iron Man di daftar anime. Butuh dua hari untuk saya berhasil mendownload ke 13 episodenya, kan saya ngedownloadnya gratisan pake wi-fi kampus. Hohoho #TawaPecintaGratisan.

Karena ini anime, jelas saja produsernya adalah studio anime Jepang. Mungkin mereka membeli hak untuk menganimekan Film Box Office ini. Ga tahulah, masalah teknis kayak gitu mending googling sendiri aja, ya ? Makanya bahasanya memakai bahasa Jepang, Setting tempatnya pun Jepang, pokoknya semuanya Jepang. Cuma Tony Stark aja yang masih orang Amerika.

Di versi anime ini, ceritanya berawal dari Tony Stark yang berkunjung ke Jepang untuk memantau proyek pembangunan stasiun Arc yang ditujukan Tony untuk membantu mewujudkan perdamaian dunia. Stasiun ini nantinya akan berguna sebagai pembangkit energi yang bersih dan ramah lingkungan. Untuk membantu proyek ini, Tony juga membangun sebuah tiruan baju besi Iron Man-nya, yang diberi nama Dio sebagai pemberian untuk masyarakat Jepang.

Suatu hari Dio mengamuk dan lepas kontrol, ia menyerang para pilotnya dan melarikan diri. Ternyata ia di-hack oleh organisasi teroris bernama Zodiac. Di akhir episode pertama, Dio yang telah diisi oleh orang dari Zodiac bertempur langsung dengan Iron Man Tony, lalu melarikan diri. Disinilah diperkenalkan musuh yang akan menjadi lawan Tony selama anime ini. Zodiac, dengan senjata-senjatanya yang berupa robot-robot canggih yang nama dan bentuknya disesuaikan dengan 12 Zodiak. Dio bersama pilotnya berhasil melarikan diri.

Dio

Di versi anime ini, pasangan Tony bukanlah Pepper seperti di filmnya. Melainkan seorang ilmuwan sekaligus kepala lab #23 yang bertanggung jawab atas stasiun Arc Jepang, namanya Dr. Tanaka, nggak inget siapa nama lengkapnya... :D. Disini Pepper hanya berperan sebagai sekretaris biasa yang bertugas membantu Tony dari kantor pusat di Amerika. Aahh..Padahal salah satu yang membuat saya sangat suka menonton Iron Man adalah hubungan cinta yang aneh antara Tony-Pepper.

Dr. Tanaka

Tony-Tanaka

Daaannn...Inilah kali pertama saya lebih menyukai film yang dibintangi manusia ketimbang anime, beneran deh. Pemeran Tony Stark yang asli, Robert Downey jr merupakan salah satu bintang film Hollywood yang paling saya senangi aktingnya. Beliau ini cocok banget memerankan orang jenius yang freak dalam kepintarannya. Tahu film Sherlock Holmes yang dibintanginya, kan ? Sumpah keren banget aktingnya. Saya benar-benar bisa merasakan kejeniusan yang tiada tara digabungkan dengan kegilaan serta keanehan yang lucu. 

Ini nggak ada hubungannya. But, FYI, my most favourite types of boy is like Tony Stark that roled by Robert Downey himself. Seru aja kayaknya punya pasangan aneh kayak gitu. Saya nggak keberatan kok dengan hidup yang agak tidak biasa. Kayak di film kedua dan ketiga Iron Man, dimana Pepper sudah kehabisan akal menghadapi Tony yang semakin bertambah gila dan aneh. Menarik, kan ? Ketimbang pasangan yang tenang, nyaman dalam kotaknya, dan senang hidup dalam ketenangan dan keteraturan. Itu pasti membosankan. Duh, ngelantur apa lagi saya ini. :D


Balik lagi ke alasan saya lebih prefer versi manusianya Iron Man. 

Alasan saya selalu lebih memilih menonton anime alih-alih live action dan drama seperti kebanyakan orang adalah karena raut muka dan bahasa tubuh anime lebih interaktif. Soalnya kan itu gambar digital, jadi ekspresinya bisa dianeh-anehkan sesuka pembuatnya dan kita jadi bisa tertawa karena melihat itu. Kalau live action, reaksi penonton sepenuhnya tergantung pada aktor dan aktris pemerannya. Kalau aktingnya nggak bagus, ya nggak bagus juga filmnya. Ada beberapa anime favorit saya yang sudah diproduksi live action-nya. Saya pernah mencoba menonton satu dan ternyata sama sekali tidak lucu meski banyak teman-teman saya yang merasa itu bagus. Yah, mungkin ini hanya soal selera masing-masing.

Jadi, yang membuat saya lebih suka versi manusia film Iron Man ketimbang versi animenya adalah :
  1. Pasangannya Tony Stark di anime version bukan Pepper, tapi orang lain. Sudah dijelaskan diatas. 

    Tony-Pepper

  2. Ceritanya lebih simpel dan kadang saking sederhananya sampai membuat saya gemas. Penyelesaian   konflik di Iron Man versi anime lebih mudah, terlalu banyak dibantu oleh kebetulan.
  3. Tidak terlalu ditampilkan kecanggihan teknologi yang dikuasai oleh Tony. Padahal saya suka sekali kalau menonton Tony sedang berinteraksi dengan program komputer kecerdasan buatan sekaligus teman dan sahabat yang paling dipercayai dan diandalkannya, Jarvis. Bisa gitu sebuah komputer secerdas dan se-serbabisa itu. Sudah begitu komunikasi mereka berdua sering mengundang tawa, antara Jarvis yang kaku terprogram dengan gaya Tony yang sarkastik. 

    Tony dan Jarvis

  4. Iron Man versi anime lemah dan naif nggak kira-kira. Nyebelin. Tony Stark dengan obsesinya soal world peace yang disampaikan dengan cara agak nggak masuk akal. Udah gitu gampang banget dikalahin ma musuhnya untuk nggak berapa lama kemudian bangkit kembali dengan anehnya.
  5. Ada satu tokoh tambahan di Iron Man versi anime yang saya nggak suka. Namanya Nanami, seorang reporter dari sebuah harian terkemuka di Tokyo. Dia ini stalker-nya Tony. Selalu berusaha agar bisa mewawancarai Tony. Dan memang hanya dia ini wartawan yang diperlakukan khusus oleh Tony, dianggap sebagai temannya. Tapi anehnya, Nanami selalu saja diceritakan kebetulan berada atau lewat di tempat terjadinya kekacauan yang dilakukan oleh robot-robot Zodiac. Atau Nanami kebetulan selalu bertemu dengan Tony saat Tony sedang kesulitan untuk kemudian membantunya. Kebetulan...kebetulan....kebetulan. 

    Nanami

  6. Entah kenapa saya merasa lebih "dapet" feel saat menonton yang versi manusia. Versi anime begitu kaku. Nggak tahu kenapa, ya ? Apa memang dibuat supaya tidak ada ekspresi/poker face, ataukah memang studio animasinya yang tidak berhasil mengadaptasinya ?
  7. Nggak ada humor. Blas. Padahal versi aslinya penuh dengan humor cerdas yang timbul dari interaksi Tony yang sarkastik dengan Pepper, Jarvis, Kolonel Rhodney, dan tokoh-tokoh lain.
  8. At last but not last, Tony Stark-Robert Downey jr lebih guuanteengg. Keren, euy. Apa ya ? Belum nemu kalimat untuk menggambarkannya. Versi anime ? Aneh. Saya nggak bisa dapet kesan lain tentang sifat Tony Stark-anime kecuali dia adalah orang naif, kaya, dan baiknya kayak dewa. Bahkan nggak kelihatan kalau dia tuh seorang pembuat senjata jenius yang lulus dari  MIT di usia 19 tahun. 

    Tony Stark-Anime Version

    Tony Stark-Original Version Roled By Robert Downey Jr
Saya nggak begitu mengerti juga sih. Mungkin kekurangsukaan saya pada versi anime ini disebabkan karena ceritanya yang simpel itu. Di versi asli, ceritanya lebih rumit dan kompleks, penyelesaian konfliknya masuk akal, dan meski di akhir film ketiga versi asli saya sempat berpikir " Lho, udah gitu aja musuhnya mati ?,", tapi saya masih merasa masuk akal.

Mungkin karena segmen pasar anime ini memang untuk anak-anak dan remaja sehingga ceritanya dibuat sesederhana itu ? Hanya sekedar cerita tentang pertarungan klise biasa, bagaimana seseorang pahlawan melawan kejahatan untuk menyelamatkan dunia. Masuk akal sih karena nggak mungkin kan anak remaja dikasih cerita tentang rumitnya kepribadian dan sifat Tony ?

Eh, sebenarnya saya baru menonton sembilan ( 9 ) episode. Saya sudah merasa nggak tahan sebenarnya, tapi karena saya mengaku sebagai penggemar Tony Stark, ya saya usahakan jabanin sampe habis :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.