Sabtu, Juli 27, 2013

Make A Peace

Karena dunia tak hanya dihuni oleh diri kita sendiri
Sering kita ditunjukkan pada jalan satu-satunya yang harus diambil untuk bisa maju ke depan
Jalan yang seandainya bisa memilih, tak ingin untuk dilewati.

Akan ada waktu saat kita harus berurusan dengan orang-orang lain sesama penghuni dunia 
Orang-orang yang sebenarnya menyebalkan dan menjijikkan
Akan ada waktu saat kita harus berurusan dengan hal-hal tidak penting yang merepotkan
Adakalanya kita harus menerima apa yang sudah jadi ketentuan

Karena ada beberapa hal yang tak bisa diubah seberapa besarpun usaha yang dikeluarkan
Ada banyak hal yang bukan ditentukan oleh usaha maupun kemauan kita

Bagaimana ?
Satu-satunya cara adalah berdamai.
Berdamai dengan semuanya. Berdamai dengan  orang lain, dengan diri sendiri, dengan keadaan, dan dengan.....
Nasib.
Hanya itulah cara terbaik.






# Geram & Gemas, Namun tak berdaya untuk merubah apapun...

Kamis, Juli 25, 2013

Birthday..

Kemarin hari ulang tahunnya,
Seperti biasa wall-nya penuh dengan ucapan selamat dari teman-teman dan keluarganya.
Aku menatap layar semalaman, berpikir dan menimbang-nimbang, ingin sekali ku ucapkan selamat juga.
Namun seperti biasa, aku tak tahu bagaimana cara mengatakannya [ Well..Dalam hal ini menuliskannya..]

Mereka semua berdoa untuknya.
Untuk keselamatannya, panjang umurnya, keinginannya, cita-cita serta harapannya, dan..jodohnya.

Aku merasa tak perlu menuliskannya. Sepertinya cukup aku dan Tuhan yang tahu.
Hanya saja aku berharap, bahwa doaku seorang tak akan kalah dari doa mereka semua.
Karena, yaahhh...
Mereka hanya mendoakannya pada hari itu saja, saat hari ulang tahunnya.
Sedang aku sudah berdo'a untuknya sejak bertahun-tahun lalu,...




Source Of All Pictures : Google Images

Sabtu, Juli 20, 2013

Fate

Karena tak akan tertukar antara tulang rusuk dengan pemiliknya
Percaya saja,
Hanya jalan menuju bersatunya tulang rusuk itu yang berbeda-beda




Source Of All Pictures : Pinterest


Hujan, termenung dengan ditemani deretan angka-angka..


Kamis, Juli 18, 2013

The Religion And A Child

Percakapan antara seorang ibu dengan anaknya yang berumur empat tahun saat jeda antara sholat tarawih dengan witir, yang mana mereka berdua berbaris tepat di sampingku.

Ibu : Ayo, sayang. Satu kali lagi kita sholat.

Anak : Ih, tidak mau saya, bu. Sakit kakiku.

Ibu : Eh, jangan begitu. Mau pahala, tidak ? Ayo, sholat kita. Sudah mulai itu pak ( nama imam sholat ).

Anak : Ais, Tidak keluar-keluar juga pahalanya itu.

Sang Ibu terdiam sejenak. Orang-orang yang mendengar tertawa mendengar " jawaban cerdas " si Anak.

Ibu : Pahalanya sama Alloh, dek. Siapa tahu nanti pahalanya itu jadi baju lebaran.

Cewek di sampingku nyeletuk sambil tertawa : Anu, Pahalanya ambil di ATM.

Kejadian yang menyentuh, tentang bagaimana vitalnya peran seorang Ibu dalam menanamkan kebiasaan beribadah kepada anaknya sejak usia sangat belia.






Source Of All Pictures : Google Images

Rabu, Juli 17, 2013

The Only Star

Bukan aku yang pertama kali  menamainya " Bintang ".
Tapi, teman(?) sekelasku selama 2 tahun di SMA.
Berbeda denganku, temanku yang itu aktif & percaya diri dalam hal cinta, plus banyak pendukungnya.
Aku?
Dari sudut pandangnya, ( mungkin ) hanyalah cewek pengganggu yang tiba-tiba datang mengusik impiannya.
Memang sih, dia sudah menyukai Bintang dari kelas 1.
Namun aku yang serius, dan dia hanya sekedar bermain-main belaka.
Dia menjatuhkanku sebisanya. Tanpa perasaan menceritakan dia & Bintang ( menurut versinya ) saat aku ada di di dekatnya.
Yah, aku juga punya cerita tentangku & Bintang, yang lebih bertahan lama dibandingkan dengannya.
Yang menyedihkan, pada akhirnya aku juga memanggilnya " Bintang "
Bintang,,
Bintang,,
Bintang,,
Bintang,,
Bintang,,
Bintang terbang jauh....

Stardust

Star-Studded

Monochrome Star


 Childhood Star


Cookie Star


Stargirl


Star (????)

Jumat, Juli 12, 2013

After Six Years, Gathering Of A Conclusion [ Last Dream ]



Dalam lelapku yang terakhir, aku bermimpi bahwa aku berakhir dengan orang lain selain dirimu
Orang itu, tak ku kenal, meski berasal dari tempat yang sama dengan tempat kita bertemu
Dalam mimpiku, orang itu baik, dia mencintaiku. Segalanya berjalan mulus dan lurus. Hampir seperti sudah ditakdirkan. 
Keluarga kami merencanakan pernikahan dalam seminggu. Aku yang baru mendengar kabar tersebut hanya berkata :
" Seminggu ? Ku pikir tidak. Setahun lagi, ku rasa. Saat masa studiku selesai "
Setelah itu, aku terbangun.

Yang membuatku keheranan adalah jawabanku yang demikian itu.
Jawaban yang dengan pasti ku ucapkan, tak ragu ku sampaikan. Penundaan, itu saja.
Kenapa harus ku tunda ? Kenapa aku tidak dengan tegas menolak, sesuatu yang sudah dengan sangat mahir ku latih untuk mempersiapkan diri agar orang selainmu menjauh, menyerah atasku ?
Dan kenapa setelah menjawabnya, kemudian tersadar, kebekuan di hatiku tak jua luruh ?
Orang bilang, mimpi adalah bentuk refleksi paling nyata dari impian-impian terpendam seseorang.
Gambaran atas keinginan dan keputusasaan, yang tak dapat diucapkan maupun tak ingin diakui.
Apakah itu berarti bahwa sebenarnya, di dasar terdalam hatiku, aku sudah menyerah atasmu ?

Enam tahun. Mungkin sudah terlalu lama.
Enam tahun. Mungkin sudah mengikis perlahan cahayamu dari daya ingatku.
Enam tahun. Mungkin sudah cukup untuk meruntuhkan naifku.

Sampai saat ini, aku tak bisa membayangkan diriku atau dirimu kelak bersanding dengan orang lain.
Bodoh, ya ?
Pun saat ada beberapa orang yang menawariku memasuki gerbang itu, perasaanku tak sedikitpun beranjak.
Aku hanya tertawa mengejek " Hei, aku sudah menentukan siapa jodohku. Tanya pada Tuhan, kalau tak percaya ,"
Keyakinan konyol, tak berdasar sedikitpun.
Kamu ? Aku sama sekali tak tahu.



Sampai saat ini, hal tentangmu selalu ku letakkan dalam ruang keyakinan yang paling puncak, keteguhan yang paling kuat.
Ah, Antara setia dan obsesi, cinta dan penasaran, sepertinya hanya berbeda tipis.
Dari semua lawan jenis, hanya kamulah yang paling tak mungkin bersama denganku.
Namun, berhadapan dengan angkuhku, semuanya jadi tak berarti. Semakin tak mungkin, semakin keras kepala pula diriku.

Kini jalan satu-satunya hanyalah menunggu takdir.
Akan menyatukan atau mempersimpangkan kita. Akan mempertemukan atau justru semakin menjauhkan.
Karena, ku pikir hanyalah kedua matamu itu yang menyimpan jawabanku.
Seperti dulu, saat hanya di matamulah aku mencari keteduhan dan ketenangan.
Aku tak akan bisa maju selangkahpun, sebelum aku menatap lagi kedua cermin jiwamu itu, mempertanyakan lamgsung tentang kau dan aku yang tak bisa ku jawab.






In this sleepless night
I sing this song, alone
Tomorrow, i'll sing with you
Riding on the wings of the dreams..

Rabu, Juli 10, 2013

The Happiness

Orang bilang, bahagia itu sederhana.
Aku percaya bahwa hal-hal kecil yang sering dipandang sebelah mata justru dpat menjadi sumber bahagia           yang kuat

Aku bahagia saat memperoleh buku bacaan baru,
Aku bahagia saat mendapatkan anime atau film yang belum pernah ku tonton
Aku bahagia saat memakan makanan yang lezat
Aku bahagia saat kamarku telah rapi
Aku bahagia saat menatap merahnya cakrawala pagi,
 dengan mug berisi capuccino hangat di tangan kanan, dan dua potong donat cokelat di atas mejaku 

Dan mutlak,
Bahagia itu seperti ini,
Saat aku membuka akun facebook, dan sudah ada namamu menyambutku manis di layar obrolan
Sungguh, aku sangat bahagia..
Hanya dengan itu semua,
Dengan nama dan fotomu di layar monokrom ini, sepanjang hariku telah mekar dan ceria





Aahh, Kamu..
[ Masih ] mata air bahagiaku..

Selasa, Juli 09, 2013

Shield

Banyak orang bilang kalau aku cewek sombong.
Keluargaku bilang kalau aku cewek egois.
Aku tak mempermasalahkan anggapan orang lain. Tahu, tidak ? Biasanya aku menganggap bahwa ucapan orang lain hanyalah desiran angin yang hanya perlu diabaikan saja.
Sombong banget, ya ?
Betul.
Aku sombong.
Aku egois.
Aku selalu menganggap dunia berputar mengitariku.
Aku mengabaikan orang-orang yang tak cocok untukku, yang berarti, hampir semua orang.
So ????


Maaf, kalau tidak bisa jadi seperti yang kalian inginkan.
Maaf, karena aku selalu marah.
Maaf, karena aku selalu menganggap kalian tak ada,
Maaf, karena aku belum punya rencana untuk merubah diriku, karena aku bukan sailormoon [ meski ingin sekali jadi sailormoon ],

Karena, hanya ini senjata terkuat yang ku miliki untuk melindungi diri sendiri.


Selasa, Juli 02, 2013

My Self- Acceptancion

Aku tahu sedari awal, dulu sekali, saat aku baru mulai melangkah
Bahwa semua hal yang aku pilih ke depan akan membuatku terus sendirian
Ingin jadi orang seperti apa aku, kepribadian, sifat, kesukaan, bahkan siapa yang kucintai
Ataupun impianku, cita-cita, keinginan, harapan, dan pikiran..
Hanya sedikit sekali orang yang bisa menerimanya

Kebanyakan memilih untuk tak berlama-lama di sampingku
Yang lain datang sekali-sekali untuk mengambil apa yang mereka butuhkan dariku
Pada akhirnya, aku tahu bahwa aku selalu sendirian
Tak ada yang sanggup menerima aku apa adanya

Impian yang tak biasa, Harapan dan sifat yang rumit.
Cinta yang bodoh dan naif
Peran dan tanggung jawab yang lebih berat.
Ya, aku ditakdirkan menjalani semua itu.
Dan hampir semua orang memilih untuk menyingkirkan orang lain yang mereka anggap berbeda.

Tak masalah, sih
Aku kuat. Aku sanggup. Aku mampu.
Aku bisa melakukan banyak hal yang tak bisa dikerjakan orang lain bersama-sama
Aku bisa memikirkan banyak hal yang tak terpikirkan orang lain
Itulah mengapa aku tak takut.

Dengan sendirian, memposisikan diri sebagai pengamat sekitar
Aku mengerti dan mengetahui banyak hal.
Diantaranya,
Bahwa sesuatu tidak selalu sama seperti kelihatannya
Bahwa kebahagiaan bisa didapat dari hal-hal kecil yang sederhana
Bahwa ada begitu banyak kebahagiaan di dunia ini, tersembunyi di tempat-tempat samar yang tak akan dilirik dua kali oleh orang-orang.
Dan yang paling penting, aku belajar untuk menghargai keberadaan orang lain
Belajar untuk bisa mengerti rasa sakit mereka.





Source Of All Pictures : Pinterest