Senin, September 30, 2013

Hermione Granger Wanna Be...

Aduh, hampir saja saya lupa memposting ini. Padahal saya sudah berencana mengikuti give away yang diadakan oleh pemilik blog ini sejak pertengahan September lalu. Namun, karena masih sibuk menyusun kata-katanya, saya malah lupa kalau hari ini sudah tanggal 30 september. :D

Jadi, temanya Give Away kali ini adalah " khayalanku ". Permintaannya adalah untuk menceritakan tentang khayalan masing-masing, baik itu khayalan logis maupun yang tidak sama sekali. Wah, asyik nih. Yang namanya berkhayal kan mudah sekali.

Jadi, karena saya suka membaca buku, maka hal yang sering saya khayalkan adalah bagaimana rasanya menjadi tokoh utama dalam sebuah buku. Pasti tahu Hermione Granger dari seri novel Harry Potter karangan J.K Rowling, kan ? Tujuh novel itu adalah novel terfavoritku dan belum ada novel yang bisa ngalahin sampai sekarang, lho. # Curhat.

Hermione Granger ini kan ceritanya cewek paling pinter seangkatannya. Udah gitu aku suka sifatnya yang tegas, cuek, nggak mau kalah, selalu ingin tahu, rela berkorban, dan lain-lain meskipun kekurangannya adalah nggak pandai dalam hal-hal ala cewek seperti masak dan dandan, agak kurang sabaran, dan sedikit perfeksionis . Aku ngebayangin gimana asyiknya jadi dia, udah hidup di dunia sihir, eh, paling pinter pula. Terus dia orangnya kuat dan berani mengambil resiko demi teman-temannya.


Source : Google Images, With Keyword : Hermione Granger


Bagian ceritanya dia yang paling aku suka tuh pas buku ketiga yang judulnya Harry Potter dan Tawanan Azkaban. Di seri itu diceritakan bahwa di Hogwarts Hermione mengambil semua mata pelajaran yang ditawarkan. Karena tidak mungkin untuk mengikuti semua pelajaran yang jamnya bertabrakan, maka Wakil Kepala Sekolahnya meminjaminya alat bernama Pembalik Waktu untuk membuatnya bisa kembali ke masa lalu supaya Hermione bisa mengikuti semua pelajarannya. Meski pada akhir cerita dia mengembalikannya, sih. Katanya dia stress dan nggak sanggup lagi menjalani tahun segila itu. Hahaha. Dasar. Andai saya yang saat itu jadi dia, nggak bakal saya kembalikan, tuh. Akan saya gunakan untuk kembali ke saat-saat ujian supaya saya sudah tahu soal apa yang akan keluar.LOL.

Source : Google Images, With Keyword : Hermione Granger

Saya suka tipe cewek model Hermione itu. Menurut saya, seorang cewek itu tak perlu pintar berdandan untuk menonjolkan kecantikannya. Tapi otaklah yang harus diisi dan digunakan supaya kecantikan seorang cewek itu terpancar keluar. # Ceilee bahasanya... :D


 “ Khayalan ini diikutsertakan dalam Giveaway Khayalanku oleh Cah Kesesi Ayutea "

Sabtu, September 28, 2013

Posisi saya sekarang lagi di bawah tenda di pinggir pantai. Sudah dua hari ini kegiatan Diklat Penerimaan Anggota Baru LPM Produktif 2013-2014 berjalan. Berhubung adik-adik peserta yang baik sedang mengikuti materi, jadi saya sebagai panitia seksi segala hal mencoba menikmati waktu istirahat sejenak sebelum kami habis-habisan berdebat saat evaluasi kegiatan setelah ini. Aaahh.. Capek,,

Jadi, malam ini saya absen dulu, ya.... Hehehe...

Jumat, September 27, 2013

Teenlit..

Source : Pinterest

Jadi, saya akhinya mencoba membaca teenlit untuk riset dan contoh novel saya. Seperti biasa, sebagai orang akuntansi sejati saya selalu berusaha mendapatkan sesuatu dengan cara yang gratis sebisa mungkin. Dalam hal ini, saya mengandalkan internet.

Dan ternyata saya menemukan sebuah blog yang punya cukup banyak koleksi teenlit. Ada tiga teenlit yang sudah saya download, dua diantaranya sudah selesai saya baca sore tadi. Yaitu Lovasket #1 Karya Luna Torashyngu dan Batas Revolusi di 181 karya Syamsa Hawa. Yang satu baru saya mulai baca, judulnya Let Go karya Windhy Puspitadewi. 

Yang benar-benar saya suka adalah Batas Revolusi Di 181 [ BRd1 ]. Awalnya saya kira ini teenlit biasa, cerita anak OSIS yang berusaha merubah sekolah mereka. Ternyata tidak, ada bumbu-bumbu religi di dalamnya. Ada humornya juga. Saya sampai tertawa dan senyum-senyum sendiri. 




Memang sangat jarang saya menjumpai teenlit dengan bumbu religi. Susah diramu dan mungkin tak banyak peminatnya karena anak-anak sekolahan mungkin cenderung berpikir bahwa masalah " agama " dan sekolahan itu adalah hal yang berbeda. Agama dan sekolah merupakan dua dunia yang mungkin terasa paling absurd dan nggak nyata kalau dikompilasikan. Anak-anak sekolahan lebih menyenangi cerita yang menjual kisah cinta ala dongeng. Cowok keren-sempurna-tajir-ala-pangeran jatuh cinta pada cewek biasa, atau cowok super cool-raja-kutub-utara yang tiba-tiba bisa naksir sama cewek cerewet, banyak tingkah, dan yang pasti berbeda 360 derajat dari tipe si cowok. Gadis remaja memang suka bermimpi. Dan agama adalah hal nyata dan keras yang membatasi impian itu.

Saya pernah baca suatu artikel tentang mengapa novel-novel bergenre religi tidak lagi populer di kalangan pembaca Indonesia sekarang setelah dulu sangat booming dengan kehadiran novel " Ayat-ayat cinta ". Kalau tak salah ingat, penyebabnya yang pertama adalah karena novel-novel itu banyak menggunakan bahasa dari negeri antah-berantah yang tak diketahui maksudnya. Bahasa Arab, negeri yang sangat jauh dari kita. Meski mayoritas penduduk negeri non-islam berpemeluk Islam terbesar di dunia ini sudah mengenal Bahasa Arab sedikit-sedikit sejak kecil. Kalimat seperti akhwat, ikhwan, ta'aruf, dan lain sebagainya dirasa tidak membumi dan membingungkan para pembaca teenlit yang mencari kisah-kisah cinta manis yang ringan.

Kedua, kemasan novel-novel religi itu juga tidak menjual. Saya pribadi setuju sih. Saya agak tertarik membaca sebuah novel terutama dari illustrasi sampulnya, dan saya rasa pendapat saya mewakili pendapat mayoritas pembaca teenlit lokal. Meski keapikan sampul tak menjamin kualitas cerita sih, kan udah dibilangin Don't judge a book by its cover. Namun chasing masih menjadi tolak ukur pertama, meski bukan yang terakhir di negeri ini.

Nah, saya sendiri kurang berminat membaca sebuah novel religi yang sampulnya berwarna kalem, dengan tulisan tidak menonjol, dan gambar orang-orang asli berkopiah, berjilbab panjang, bersarung, dan lain sebagainya. Sorry to say, kesannya agak kampungan meski saya bukan orang gaul. 

Tapi, novel BRd1 tidak seperti itu. Lihat saja desain sampulnya, kita tak akan menyangka bahwa novel ini bisa dikategorikan bergenre religi. Tak ada ikon keislaman sama sekali di sampulnya, apalagi judulnya. Dan dalam ceritanya juga tidak terlalu banyak menggunakan bahasa asing.

Ada beberapa persoalan remaja yang diselesaikan dengan sudut pandang agama di novel ini. Contohnya, kewajiban berjilbab bagi muslimah, keharoman untuk berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahrom, dan hiburan ala islam yang tidak ketinggalan zaman.

Namanya teenlit, ada kisah cintanya juga. Tapi, sayang sekali dalam novel ini bagian itu tidak digali lebih lanjut, terkesan nggantung. Padahal saya penasaran lho bagaimana hint triangle love yang ada di novel ini diselesaikan dengan cara keagamaan ? :D

Yah, sepertinya saya akan sedikit demisedikit mengubah kepesimisan saya mengenai dunia teenlit Indonesia. Beberapa tahun terakhir ini, sudah banyak genre-genre baru yang muncul, yang membuat teenlit tak lagi mainstream seperti sebelumnya. Mungkin saya akan mencari teenlit lain untuk saya lahap. Eh, saya selesaikan dulu ding Let Go ini. :D Happy Reading....



Source Of All Book's Covers : Free Surfing @ Google Images

# Sooooo Exciting, irreplacable feeling.. !!!

Rabu, September 25, 2013

Review Anime : Angel Beats! [ Part I ]

 Assalamu Alaikum... Spadaaaa..... !!

Kali ini saya memaksakan diri saya buat me-review anime. Kok terpaksa ? Iya.. Abisnya ini kan blognya seorang pecinta anime, tapi baru satu kali bikin review anime. Abis kalo review kan musti banyak ya.. Nah, aku males banget ngetik banyak-banyak. Hehehe.. Siplah.

Yang mau saya review adalah sebuah anime berjudul Angel Beats ! Ini salah satu anime yang sangat saya sukai. Pertama, kita lihat dulu rinciannya, ya.

Genre: Comedy, Slice of Life, Drama
Status: Finished Airing
Total Episode: 13 + Special
Director: Kishi Seiji
General Graphic Director & Animation Character Design: Hirata Yuzo
Production Studio: P.A. Works
Rating: G - 13+

Karena anime ini sudah masuk golongan jadul alias lama, sepertinya sudah tidak bisa dikatakan spoiler bila saya menceritakan seluruh animenya per episode. Rencananya, review anime Angel Beats ini akan saya bagi menjadi tiga bagian. Di tiga bagian itu, saya akan menceritakan review per episodenya, termasuk tiga episode terfavorit saya yang akan agak panjang saya ceritakan. Meski begitu, hanya bagian-bagian cerita yang saya anggap perlu saja yang saya tulis, lho. Ada banyak yang tidak saya masukkan disini. Panjang banget men kalo mau ditulis lengkapnya. Terutama bagian-bagian humor dan rincian operasi yang dilakukan SSS. Saya sarankan untuk mencari animenya dan nonton langsung, karena selain saya tidak begitu pandai bercerita, banyak humor-humor dan adegan-adegan bagus yang bisa dinikmati dalam animenya. Oke, ya. Saya mulai saja. 


Tokoh utamanya anime ini ada tiga orang, yaitu :

1. Yuzuru Otonashi


2. Yuri Nakamura [ Yurippe ]


3. Kanade Tachibana [ Angel ]



Episode 1-Departure

     Cerita dimulai ketika suatu hari Otonashi terbangun dalam keadaan amnesia dan tiba-tiba mendapati dirinya terbaring di tempat yang tak dikenalnya. Belum pulih dari rasa terkejutnya, di hadapannya ada seorang cewek yang sedang menembak sesuatu di tengah lapangan menggunakan sniper. Cewek itu adalah Yurippe yang langsung menyerahkan sepucuk senjata dan menyuruh Otonashi membantunya. Tentu saja Otonashi tak mau, terutama karena dia tak tahu siapa yang harus ditembaknya. Lalu Yurippe menjelaskan bahwa mereka kini ada di " Afterlife ", alam baka, dan untuk bisa bertahan mereka harus melawan Angel. Tentu saja Otonashi tak percaya, lalu ia berjalan ke arah Angel untuk membuktikan kematiannya dengan cara menusuknya. Angel menusuk jantungnya, Otonashi tak sadarkan diri dan terbangun di rumah sakit dengan baju berlumuran darah namun tubuh mulus tanpa luka sedikitpun. Lalu ia menuju kantor SSS [ Shinda Sekai Sensen ; Afterlife Battlefront ]. Yurippe, ketua SSS memperkenalkannya pada 15 anggota lain dan mengajaknya bergabung lalu menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya SSS adalah untuk melawan Dewa sebab telah memmberi mereka hidup yang kejam di dunia. Jika tak melawan, mereka akan menghilang dan direnkarnasikan menjadi kutu air, cumi-cumi, kepiting, atau ikan.




Jadi, intinya dunia yang sedang Otonashi tempati ini adalah dunia setelah mati yang dituju oleh para remaja yang tak bisa menerima takdir mereka saat hidup. Singkatnya, Otonashi lalu bergabung dengan SSS.



Episode 2-Guild

     SSS kekurangan stok amunisi dan senjata untuk melawan Angel. Lalu Yurippe memutuskan untuk merestocknya ke Guild, organisasi bawah tanah yang selama ini memasok suplai persenjataan mereka. Ternyata Angel sudah lebih dahulu kesana. Karena itu SSS mengejarnya dengan mengorbankan diri melewati jebakan-jebakan anti angel. Di saat terakhir, yang tersisa tinggal Yurippe dan Otonashi. Saat beristirahat sejenak, Yurippe menceritakan takdir hidupnya yang kejam.

Lorong Menuju Pabrik Rahasia Guild

Guild

Jadi, Yurippe adalah anak sulung dengan tiga orang adik dari keluarga yang cukup berada. Suatu hari, saat kedua orang tua mereka sedang pergi, Perampok memasuki rumah mereka lalu memaksa Yurippe [ waktu itu masih kecil ] untuk mencari uang dan barang-barang berharga di rumah lalu menyerahkannya pada mereka. Para perampok itu menawan ketiga adiknya dan mengancam membunuh satu orang adiknya setiap sepuluh menit jika Yurippe tak berhasil. Yurippe dengan kalut mencari keseluruh rumah, namun dia tak tahu yang mana barang berharga itu. Akhirnya perampok membunuh ketiga adiknya dan polisi baru datang setelah 30 menit kemudian. Karena itu Yurippe mati dalam penyesalan karena merasa tak mampu melindungi adik-adiknya. Namun, tak dijelaskan bagaimana cara Yurippe mati. Dia bilang dia tak bunuh diri karena orang yang bunuh diri tidak akan terdampar ke dunia setelah mati ini.




Episode 3-My Song

Akhirnya, Episode pertama favorit saya. Saya kasih warna beda ya. Hihihi.

Episode kali ini menceritakan tentang kisah anggota SSS lain selain Otonashi dan Yurippe. Namanya Iwasawa.

Jadi, dalam melakukan perlawanan pada Angel, SSS menggunakan band rock beranggotakan lima orang cewek yang diketuai Iwasawa sebagai ujung tombak. Nama Bandnya Girls Dead Monster [ GirlDeMo]. Cara kerjanya, ketika SSS melakukan operasi, GirlsDeMo akan melakukan konser. Karena mereka cukup digemari oleh para siswa, maka para siswa akan berkumpul di area konser mereka dan dan karena itu mereka aman dari dampak pertarungan SSS-Angel yang dramatik.

Iwasawa

Girls Dead Monster


Lagu andalan mereka berjudul Alchemy [ Disuarakan oleh Sawashiro Miyuki ]. Lagu ini rock abis, menghentak dan kuat, sehingga sangat cocok sebagai pengalih perhatian para NPC [ Non-Player Charracters ]. Ini lirik Bahasa Inggrisnya yang ku terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kalau mau lihat sumber sekaligus romajinya, liat disini.

I want to live forever. If I could live forever, everything would come true, 
But various things drive me into a corner. 
The time I have left to live, the coordinates of my dream, the place where I am - 
They're all important things. 
All right, let's stay here for a little and eat something sweet. 
When I just stopped thinking like that, I became proud.

Aku ingin hidup selamanya. Jika aku bisa hidup abadi, segalanya akan menjadi nyata.
Namun berbagai hal memojokkanku ke sudut.
Waktu yang telah ku tinggalkan untuk hidup, koordinat mimpiku, tempatku berada -
Itu semua hal-hal yang penting
Benar, ayo tinggal sejenak disini dan makan sesuatu yang manis
Saat aku berhenti berpikir seperti itu, aku bangga.

When I look back at the road I walked down, 
I get fed up with how it's nothing but things I didn't want. 
Letting the things I touch shine– 
that kind of path is the kind I wanted to live.

Saat aku melihat kembali jalan yang sudah ku lalui
Aku jadi muak dengan betapa semuanya hanya hal-hal yang tak ku inginkan
Membiarkan hal-hal yang ku sentuh bersinar
Itulah jenis jalan dimana aku ingin hidup

I desperately want to live. All of the days that rushed by look like they'll disappear, 
But I'll try skipping class, so I shouldn't be getting tired–my thoughts are inconsistent like that. 
It's like my head was hit somewhere when I wasn't aware. 
Okay, let's go to the hospital from here for a little while. 
Could you leave me some medicine that'll keep me awake forever?

 Aku mati-matian ingin hidup. Seluruh hari sibuk yang terlihat seperti akan lenyap
Namun aku akan mencoba melewatkan kelas, jadi aku tak harus lelah- Pikiranku tak konsisten seperti itu
Sepertinya kepalaku terbentur di suatu tempat saat aku tak sadar
Oke, Ayo pergi ke rumah sakit sebentar sepulang dari sini
Maukah kau meninggalkan untukku obat yang bisa membuatku terbangun selamanya ?

Just by standing up quickly, 
I feel like I'm going to turn into a fossil. 
As though it was forgotten by everyone, 
my existence is darkening.

Hanya dengan sekejap berdiri
Aku merasa seperti akan berubah jadi fosil
Seolah akan dilupakan oleh semua orang
Keberadaanku menggelap

All right, let's stay here for a little, and I'll show you my spirit. 
Slap yourself on the cheeks as proof that you exist.

Benar, Ayo tinggal disini sebentar dan akan ku tunjukkan semangatku padamu
Tampar pipimu sendiri sebagagai bukti bahwa kau ada

I won't look back at the road I walked down. 
It's all things I didn't want, but move on forward. 
Letting the things I touch shine – 
I'll become that kind of existence. 
I'll show you that!

Aku tak akan berpaling ke belakang ke jalan yang sudah aku lalui
Itu yang paling tak ku inginkan, namun terus melangkah maju.
Membiarkan hal-hal yang ku sentuh bersinar
Aku akan menjadi ada seperti itu
Akan ku tunjukkan padamu !


Nah, di episode ini, Yurippe mengadakan sebuah operasi yang dinamakan “ Operasi Penyusupan Wilayah Angel “. Sesuai namanya, kali ini mereka berencana menyusup masuk ke daerah kekuasaan Angel yaitu……. Kamarnya. Mereka ingin mencari informasi yang bisa membantu mereka mengalahkan Angel. Kali ini mereka dibantu oleh seorang Hacker, Takeyama.

Dalam episode ini diceritakan mengenai masa lalu Iwasawa, vokalis GirlsDeMo. Kita dituntun memasuki kehidupan Iwasawa di masa lalu melalui kenangannya.

Kedua orang tua Iwasawa selalu bertengkar. Iwasawa tidak punya tempat melarikan diri. Sehingga, saat kedua orang tuanya berkelahi dan saling memukul, ia hanya bisa duduk di pojok ruangan sambil menutup kedua telinganya. 


Lalu, suatu hari ia menemukan sebuah band yang bernama “ Sad Machine “. Dikatakan, bahwa vokalis band ini berasal dari keluarga yang tidak akur sama sepertinya. Namun, setiap kali keadaan memburuk, vokalis itu menutup kedua telinganya dengan handphone dan melarikan diri ke dunia musik. Iwasawa mencoba hal itu di booth penjual vcd/dvd music [ FYI, tempat jual vcd/dvd musik di Jepang itu menyediakan headphone dan contoh-contoh lagu yang mereka jual, sehingga calon pembeli bisa mendengarnya dulu lalu kalau suka baru membelinya ]. Iwasawa mendengarkan musik dari Sad Machine dan merasa terobati dengan musik itu. Musik itu membuatnya serasa terbang, hidup, dan bersemangat.

Iwasawa Saat Mendengarkan Sad Machine Pertama Kali

Lalu Iwasawa pulang sekolah di bawah payung karena hujan deras. Di tengah jalan, ia menemukan sebuah gitar di tempat sampah. Ia mengambilnya, dan mulai saat itu ia mulai bernyanyi. Ketika kehampaan mulai datang, ia mempertunjukkan nyanyian dan permainan gitarnya di tepi jalan. 



Iwasawa bahkan tidak berencana melanjutkan ke bangku kuliah meski nilainya bagus. Ia bekerja paruh waktu sambil rajin mengikuti audisi music di studio rekaman. Ia berencana setelah lulus ia akan keluar dari rumahnya dan hidup dengan musiknya.

Namun, rencana tinggallah rencana..

Suatu hari saat sedang bekerja, ia jatuh pingsan. Saat membuka mata di rumah sakit, ia sadar bahwa ia tak bisa berbicara. Ternyata ia terkena radang otak akibat terkena pukulan botol bir di kepalanya saat mencoba melerai perkelahian orang tuanya.

Ia menyesali takdirnya. Ia tak bisa menyanyi, maka ia tak punya tempat melarikan diri lagi. Begitulah, hidupnya berakhir.

Ketika rencana operasi anti-angel itu dilaksanakan, mereka menggelar konser besar-besaran untuk menarik perhatian para siswa dan Angel sendiri agar menjauh dari kamarnya. Di tengah konser, para guru datang dan menghentikan mereka. Lalu salah seorang guru mengancam akan menyita alat musik yang digunakan oleh GirlDeMo. Ketika guru itu menuju ke arah gitar Iwasawa diletakkan dengan tujuan hendak membuangnya, Iwasawa melepaskan diri dari cengkraman guru yang menangkapnya dan berlari merampas gitarnya dari tangan guru tersebut. Lalu, salah seorang anggota Band yang bernama Hisako juga melepaskan diri dari cengkraman guru dan berlari menuju ruang pengatur audio untuk menghidupkan speaker ke seluruh sekolah.
Dan saat itulah, Iwasawa mulai menyanyikan lagu barunya yang judulnya My Song [ Disuarakan oleh Sawashiro Miyuki ]


Iwasawa Dikepung Oleh Guru-Guru

Ini lirik bahasa inggrisnya, ambil dari sini. Dan translate indonesianya dari saya.

My days end as I'm trying to find where to vent my irritation 
The sky is gray, I can't see anything beyond 
People who act like they have common sense are laughing; what kind of  lie will they tell next? 
How can they treasure what they obtain with those lies? 
But we've got to move ahead, toward tomorrow 
So I'm going to sing like this

Hari-hariku berakhir saat aku sedang mencoba menemukan tempat dimana aku dapat melepaskan kejengkelanku
Langitnya kelabu, aku tak bisa melihat apapun
Orang-orang yang bertingkah seakan mereka punyaakal sehat tertawa, Kebohongan macam apa yang akan mereka ceritakan selanjutnya ?
Bagaimana mereka dapat menghargai apa yang mereka peroleh dengan kebohongan-kebohongan itu ?
Namun kita melangkah maju, menuju esok
Jadi, aku akan bernyanyi seperti ini

You may be crying, you may be lonely 
But that's perfect--that's what human is 
The tears you shed say 
Thank you for giving life to us--beautiful, honest, and real

Mungkin kau menangis, mungkin kau kesepian
Tapi itu sempurna-karena begitulah manusia
Air mata yang kau tumpahkan
Terima kasih karena memberikan hidup pada kami- indah, jujur, dan nyata

Having dreams you want to fulfill and dreams you can't reach 
Is dream and hope in itself. That's enough for us humans to live on 
There's a door, it's waiting there 
So I will reach out my hand

Memiliki impian-impian yang ingin kau penuhi dan impian-impian yang tak dapat kau capai
Adalah impian dan harapan itu sendiri. Itu cukup bagi kita manusia untuk hidup
Ada sebuah pintu yang menunggu disana
Jadi aku akan menggapaikan tanganku

For you who have stumbled, I give you this song and the courage to fight once more 
The tears you shed say 
Thank you for the miracle of allowing us to meet in this sullied, ugly world

Untukmu yang sedang tersandung, aku memberikanmu lagu ini dan keberanian untuk melawan sekali lagi
Air mata yang kau tumpahkan
Terima kasih untuk keajaiban yang memperbolehkan kami bertemu dalam dunia yang ternoda dan jelek ini.

Lagu barunya ini berjenis ballad, yang sempat ditolak Yurippe di awal cerita karena dianggap tidak akan cukup mampu menarik perhatian dan semangat siswa seperti halnya lagu beraliran Rock.

Di akhir lagu, Iwasawa menyadari takdirnya lalu dengan rela menerima kehidupan masa lalunya..

" This is my life. To go on singing like this. This is why I was born. This is the reason I existed.
Just as I was saved, I want to save someone else like this. Ah, finally. Finally, I find it,”

[ Inilah hidupku. Untuk terus bernyanyi seperti ini. inilah mengapa aku dilahirkan. Inilah alasan aku ada.
Sama seperti aku telah diselamatkan, aku ingin menyelamatkan orang lain seperti ini. Ah, akhirnya. Akhirnya, aku menemukannya. ]


Bersamaan dengan itu, Iwasawa menghilang. Meninggalkan gitarnya yang tergeletak begitu saja.


Sumpah, ini bener-bener episode yang paling saya suka. Lagu-lagunya bagus dan menyentuh. Ceritanya juga. Saya tidak pernah gagal menangis saat adegan terakhir Iwasawa menghilang itu. Sayangnya, cara menghilangnya Iwasawa [ dan juga tokoh-tokoh lain setelahnya nanti ] kurang greget. Tidak ditunjukkan soalnya, tahu-tahu nggak ada begitu saja. Coba kalau dipake sinar-sinar apa gitu sambil tumbuh sayap atau apa. Hahaha. Cuma adegan menghilangnya Iwasawa ini paling menarik. Soalnya, di saat terakhir dia akan menghilang, diperlihatkan ekspresi wajahnya. Kelihatannya dia sudah menerima sepenuhnya gitu. Ah, untunglah… Eh, tunggu. Kemana Iwasawa pergi ?

Renkarnasi. Terlahir kembali ke dunia.

Yah, karena dia sudah bisa menerima kehidupannya, maka ia " lulus " dari dunia Afterlife itu untuk dilahirkan lagi menjadi manusia yang baru [ ceritanya sih gitu ]... :D

Inside

Saya ini tidak seperti kalian. 
Saya tak pandai bersosialisasi atau berteman dengan orang lain. I just dragging people in my life if i think i need them.

Karena itu, saya tidak bisa mengandalkan orang lain untuk membuat perasaan saya jadi lebih baik.
Juga saya tidak bisa mengharapkan orang lain untuk membantu ataupun meringankan pekerjaan saya.
Dari dulu, saya selalu seperti ini. Senang melakukan segala hal sendirian.
Jadi, saya harus mensetting diri saya sendiri untuk menghandle segala hal,
Termasuk menghibur, memotivasi, menguatkan, meyakinkan, dan memutuskan hal-hal penting dalam hidup saya.

Salah satu cara saya melogikakan kehidupan adalah dengan menulis. 
Membahasakan perasaan-perasaan saya, dan dengan begitu rongga dada saya bisa terasa sedikit meluas.
Jadi, tolonglah.. Jangan ganggu dunia saya ini..

Source : Pinterest

Selasa, September 24, 2013

Privatisisasi [ Social Media ] Part II

Akhirnya, saya memprivatisasi [ Minjem bahasa ala Vicky ] akun facebook saya.

Ah, padahal dari awal saya bikin akun itu, saya udah menetapkan aturan nggak akan memprivatisasinya. Simpel aja alasannya. Saya nggak mau sok ngartis sehingga orang yang ingin melihat status-status saya harus add-friend saya dulu. Saya pikir, dengan begitu saya akan tahu mana orang yang benar-benar ingin berteman dengan saya.

Pikiran itu seketika berubah malam ini. Saya masih belum bisa menceritakan alasannya secara rinci. Masih emosi buanget nget nget soalnya. Padahal saya benci jika membiarkan tingkah orang lain mempengaruhi tindakan dan prinsip saya. Argghh.... >_<

Buat orang seumuran saya, mungkin medsos bukanlah hal yang aneh. Tapi, buat orang-orang generasi tua yang baru nyoba-nyoba bermedsos ria, mungkin hal itu sama anehnya dengan orang udik yang baru aja masuk Jakarta. Takjub sekaligus penasaran dan norak. Ih.

Tuh, kan. Saya jadi sinis begini. Kalo sekarang lagi ada audisi untuk peran antagonis di sinetron dan saya ikut, saya yakin 100 % bahwa saya bakal kepilih. :'(

Ada beberapa aturan dalam bermedsos. Salah satunya, jangan sebutkan nama bahkan inisial seseorang dalam postingan jika itu bermaksud untuk menjatuhkan dan menegur orang lain.

Saya mematuhinya. Tapi, memang orang-orang sekeliling saya yang bodoh. Orang-orang tua sih, ya. Beberapa marah dan menjelek-jelekkan saya atas sesuatu yang bahkan mereka tak tahu. Bayangkan, saya dijatuhkan karena sebuah status saya di fb, yang bahkan mereka tidak baca secara langsung. Lihat gimana bentuknya fb aja belum pernah. Mereka hanya men-judge saya dari ocehan seseorang yang merasa tersinggung dengan status saya. Padahal, status saya bilang A, dan orang itu mungkin melebih-lebihkannya sampai Z. Dan mereka tidak meminta konfirmasi dari saya. Pengecut, kan ? Beraninya main belakang. Keroyokan pula. Begitulah kebanyakan orang di sekitar saya. Pengecut, bodoh, haus sensasi, kurang kerjaan, mmmm...Apalagi, ya ? Oh ya, Sok.

Padahal medsos itu berfungsi sekaligus sebagai kontrol sosial. Hal-hal salah yang tidak mampu bila diluruskan secara langsung, bisa menggunakan fb. Tentu dengan menggunakan aturan main. Lagipula, saya ini wartawan kampus, lho.

Mungkin saya juga salah sih. Saya menegur orang itu secara tidak langsung lewat medsos, padahal orang yang saya tegur itu norak, kampungan, stress, depresi, dan gila.. Harusnya saya bersikap seperti orang lain yang sudah berdamai dan memaklumi ketidakwarasan orang itu, membiarkanya berkembang biak semaunya. Biasanya saya begitu, tapi waktu itu dia melakukan sesuatu yang tidak bisa saya terima baik secara akal maupun prinsip. Saya juga orang yang kasar dan kadang mendobrak sopan santun, tapi buat standar saya sekalipun, perbuatan yang dilakukan orang itu benar-benar keterlaluan.

Aih, langsung banyak lagi nih dosa saya begitu habis memposting ini. Padahal kemarin amalan saya bertambah tiba-tiba gara-gara banyak yang menjelek-jelekkan dan memfitnah saya. Maaf, ya Alloh. Abis nggak tahan. Cuma dengan menuliskannya saya bisa merasa lebih baik. Lagipula, blog ini adalah kantung pasir saya. Jadi, saya berhak untuk menuliskan apapun untuk menghilangkan kegundahan saya, kan ?

Akhir-akhir ini, mood saya sedang pengen berkelahi aja, rasanya. Tinggal nyari orang yang mau nyulut apinya aja. Tadi pagi sudah, sih. 

Saya tidak takut. Bukankah saya pernah bilang, bahwa meski seluruh dunia ini membenci saya dan tak mau berbicara dengan saya, saya akan selalu baik-baik saja. Selalu. Karena yang punya Takdir masa depan saya adalah Yang Di Atas, Tuhan Yang Maha Tahu. Dan lagi, sampai saat ini tidak ada satu pun aspek hidup saya yang bertalian dengan mereka.

Jadi, karena akhir-akhir ini mayoritas orang yang membuka kronologi fb saya mempunyai maksud dan tujuan yang tak baik, maka saya putuskan memprivatisisasinya. Pun meng un-friend beberapa yang saya anggap " berbahaya ". Bukannya saya gentar. Seandainya mereka mendatangi saya langsung dan memperjelas masalah, saya akan menghadapi mereka. Masalahnya, mereka pengecut semua dan sang provokator yang sama pengecutnya terus meracuni pikiran mereka para pengikutnya itu. Mungkin suatu saat kalau mereka sudah lebih waras, lebih cerdas, lebih memahami, dan lebih mengerti Bahasa Indonesia yang saya gunakan, baru akun fb saya akan saya publikasisisasikan kembali. :D

Minggu, September 22, 2013

Friend List [ Social Media ] Part I

Anime : Hanasaku Iroha
Source : Pinterest

Saya suka membaca status teman-teman fb di dinding saya. Baik yang saya kenal maupun tidak. Teman saya tidak banyak kok, cuma 400-an lebih. Hampir mencapai 500. Dihitung-hitung, sudah hampir enam tahun akun fb saya  bercokol di dunia maya. Tapi friend list saya tidak sebanyak teman-teman yang dalam waktu singkat bisa mengumpulkan seribuan lebih.

Adik saya bahkan sudah membuat akun fb kedua, karena akun yang pertama sudah tidak bisa menambah friend list lagi saking banyaknya.

Yah, saya maklum sih. Penampakan saya lebih mirip kentang ketimbang model, wajar kalau jarang orang yang meng-add. Karena setahu saya kriteria pertama dalam meng-add akun seseorang yang tak dikenal itu adalah tampilan fisik di profile photo-nya. Friend list saya hanya berisi teman-teman alumni SMA, teman kampus, dan beberapa orang yang sempat saya kenal dalam hidup saya hingga sekarang. Pun saya sangat selektif dalam meng-confirm friend request yang masuk.

Bukannya apa-apa, tidak bermaksud jual mahal. Saya sudah beritahu di awal bahwa saya sangat suka membaca status teman-teman di wall kan ?

Makanya saya hanya meng-confirm orang-orang yang saya kena saja. Well, setidaknya kenal wajahnya. Saya tidak mau beranda saya dipenuhi status nggak jelas  orang-orang dari negeri antah berantah yang tidak jelas tinggalnya di belahan bumi mana. Kalau saya kenal orangnya, saat membaca statusnya saya bisa membayangkan kehidupan orang itu sekarang.

" Ah, ini teman SMA-ku dulu.Oh, dia sekarang udah punya anak, ya ? ,"
" Wah, nie orang yang dulunya cupu sekarang adventurer banget deh,"
" Hebat temanku yang satu ini, sudah berhasil keluar negeri,".......dan lain sebagainya.. Menyenangkan, kan ?

Akun Adik Kelasku Di SMA. She Is Really An Adventurer Girl Now.
And She Tell Her Story In Interesting Way

Akun Guru Bahasa Inggris SMA-ku. He Is Really A Genius One.
I'll Always Admire Him.

Akun Salah Satu Teman Nyantren Saya.
Dia Selalu Menuliskan Perasaannya Dengan Kata-Kata Yang Indah.


Jika ada friend request, terlebih dahulu yang saya lihat adalah jumlah-teman-yang-sama nya. Jika lebih dari tiga orang, kemungkinan saya confirm.
Jika tidak, well...dadah.. Kecuali orangnya nge-inbox dulu.

Hasilnya, dinding fb saya bersih dan rapi, bebas dari status alay atau galau yang naudzubillah lebaynya.

Eh, saya suka sih status yang galau-galau asal ditulis dengan cerdas. Saya kan suka yang mellow-mellow.
Nggak apa-apalah mengumbar kepedihan dan kebencianmu di sosmed asalkan nggak secara eksplisit dengan bahasa kebun binatang.

Ada beberapa yang saya sempat un-friend,bahkan orang-orang yang pernah jadi teman saya di kehidupan sebeumnya [ ciaahh ].
Yang saya paling ingat sih, seorang cowok kenalan saya waktu nyantren di Purworejo dulu.
Ah, statusnya selalu menuliskan betapa playboy dirinya, dan selalu membahas tentang cewek dalam cara yang memuakkan.
Saya jijik. Banget. Ahirnya saya un-friend.
Ada lagi seorang cowok juga. Dia tetangga saya di kompleks.
Setahu saya dia baru punya akun fb setahun lalu saat kelas tiga SMA. Mungkin karena itu, status-statusnya selalu nggak jelas. Nggak jelasnya bikin jengkel. Memposting humor-humor jorok yang nggak lucu, promosi diri sendiri yang... au' ah. Pokoknya kayak anak baru gede yang baru kenal medsos.

Salah Satu Akun Yang Saya Un-Friend


Tenang saja. Saya tidak yakin mereka ingat bahwa saya pernah jadi satu diantara ribuan friend list mereka yang [ mungkin ] di-add secara acak.

Saya orangnya personal, sangat menghargai pertemanan yang dibangun dengan dasar pondasi yang kuat. Misal, satu angkatan SMA, satu angkatan kuliah, satu grup pecinta anime, fans page para penulis yang status-statusnya amat inspiratif, guru-guru SMA & dosen-dosen kuliahku, dan akun-akun fb fansub-fansub anime.

Saya jadi ingat kejadian yang sudah lama sekali. Waktu itu saya sedang asyik internet surfing di warnet. Ternyata di ruang sebelah saya ada gerombolan anak SMP yang sedang main fb di satu komputer. Dari suaranya, saya tebak ada tiga orang. Dari mana saya tahu mereka anak SMP ?

Yah, selain warnet tersebut memang dekat dengan sebuah SMP [ Mantan SMP saya, sebetulnya ], dari suara dan komentar-komentar mereka saja sudah ketahuan.

" Eh, coba lihat fb yang ini lho. Fotonya cantik, seksi sekali pula. Coba di-add,"
Atau " Eh, coba ajak mengobrol yang lagi online satu ini. Orangnya cantik sekali."

Mereka sangat berisik. Uh, saya benci kalau sedang main di warnet bersamaan dengan anak-anak SMP atau bahkan SD. Mereka selalu berbicara dengan berteriak, seolah ingin mengumumkan betapa populer dan modernnya mereka. Padahal yang saling mereka diskusikan dengan berteriak-teriak itu hanyalah akun facebook seseorang yang bahkan tak mereka kenal.

Apakah mereka tahu bahwa foto-foto cantik dan seksi yang mereka jadikan patokan add friend itu sangat mungkin hanya rekayasa belaka ? 
Mungkin saja sang empunya akun tak secantik fotonya yang murni editan sana-sini ? Atau bahkan mungkin itu juga seorang  perempuan jadi-jadian ? Penipu ? Penculik ?
Tak ada yang tahu, kan ?
Ah, ABG zaman sekarang. Kasihan sekali. Ingin rasanya memberitahu mereka. Tapi, saya mungkin malah akan dianggap aneh.

Saya merasa sangat beruntung saya baru mengenal internet dan media sosial saat lulus SMA. Jadi, saya tidak sempat menyebarkan ketololan dan kegilaan saya saat ABG di medsos. Umm.. Sekarang juga saya masih aneh dan nyentrik, sih. Hehehe.

Akun Gebetan Saya Waktu SMA [ Eeeaaaa.... ]

# Life is really never turn into a boring thing...

Jumat, September 20, 2013

Echoes..



If God creates our meeting anymore
I might yelling at you at the time
To tell how long i have waiting for you
And how much i want you
To be standing here
Before my eyes....


Source Of Both Pictures : Pinterest

Rabu, September 18, 2013

Pray For [ Free ] Wi-Fi ..

Free Wi-Fi can reduce half of your life problems..

Source : Free Surfing In Google Images

Jadi ceritanya, jaringan wifi andalan saya yang baru muncul di daftar wifi kampus setelah lebaran kemarin, sudah beberapa hari ini tidak bisa konek ke laptop saya. Muncul tanda seru kuning gitu. Sedangkan jaringan wifi lain sangat sangat lambat hingga tetap tidak bisa membuka situs yang paling ringan sekalipun.

Sayang sekali, padahal bagi seorang banci internet seperti saya, yang mayoritas waktunya dihabiskan dengan berkelana ke pelosok-pelosok dunia dengan menggunakan jaringan internet, wifi [ baca : gratis ] merupakan salah satu kebutuhan pokok. Soalnya, pake pulsa modem lumayan menguras kantong. Saya menggunakan modem telk****l yang jaringannya lumayan laju di tempat saya tinggal. Dengan uang jajan yang [ sangat ] pas-pasan, biasanya dalam seminggu saya membeli pulsa khusus modem Rp. 30.000,00 yang dapat digunakan untuk membeli 600 MB kuota internet bulanan. Tapi, karena saya memang seorang pengguna internet yang sangat aktif, maka 600 MB tersebut biasanya habis kurang dari seminggu.

Pun jaringan internet di warnet yang bertebaran di sekitar tempat tinggal saya sangat memprihatinkan kecepatannya. Saya kadang sampai mau nangis bila ingin mendownload anime-anime mingguan favorit saya. Dalam dua jam, sering saya hanya bisa memperoleh sekitar 4 s/d 8 anime berukuran kurang dari 100 MB. Stress.

Setelah lebaran kemarin, ketika kuliah belum aktif namun kampus sibuk mempersiapkan Ormik Mahasiswa Baru, saya iseng bermain ke sekretariat lembaga kampus yang saya ikuti dan sangat terkejut menemukan ada jaringan wifi baru dan kecepatannya sangat-sangat menggiurkan. Jadilah selama kurang lebih tiga minggu saya seharian di kampus bersama teman-teman lembaga mengarungi dunia internet yang mengasyikkan. Apalagi setelah salah satu teman saya menginstallkan salah satu program download otomatis, rasanya saya ingin tinggal di kampus saja selama-lamanya. Selama satu hari, saya bisa mendapatkan tidak kurang dari 30 anime dengan ukuran file antara 50 MB s/d 150 MB. Seumur-umur, rasanya baru saat itu saya betul-betul merasa senang karena suatu hal.

Bahagia itu sederhana.

Sayangnya, itupun tidak bertahan lama. Sudah semingguan ini, jaringan wifi kesayangan saya itu terblok dengan tanda seru kuning. Mungkin karena kuliah sudah aktif maka banyak orang yang menggunakannya. Saya tidak terima. Tidak adil. Kata teman saya, mungkin jaringannya dibatasi. Jadi, misalnya jaringan itu hanya bisa dipergunakan oleh 20 komputer, maka bagaimanapun caranya komputer ke-21 dan seterusnya tidak akan bisa tersambung. Kata dia, mungkin orang yang datangnya paling pagi itu yang dapat semua dan dia menyarankan saya untuk datang ke kampus sepagi mungkin.

Nah, padahal mata kuliah yang saya ambil semester ini hanya satu. Itupun jam dua siang mulainya. Saya setiap hari datang ke kampus karena memang malas di rumah dan ada jarinagn internet itu, sehingga saya merasa cukup dengan datang sekitar jam 10 pagi. Masak saya harus datang jam setengah delapan, ngalah-ngalahin adik-adik tingkat yang ada mata kuliahnya ? Nggak segitunya kali, ya... Apalagi jarak rumah dengan kampus tempat saya kuliah cukup jauh, yaitu sekitar 13 KM hanya untuk perjalanan pergi. Waduh, tekor di bensin nih. Akhirnya dua hari ini saya tidak pergi ke kampus.

Jadi, ceritanya lagi malam ini saya mencari info di internet gimana caranya supaya tanda seru kuning itu bisa hilang dan saya bisa kembali bersenang-senang seperti sebelumnya. Dan ternyata ada dua cara mengatasinya. Saat ini saya benar-benar tak sabar menunggu hari esok untuk mempraktikkannya. Anime-anime incaran saya sudah menumpuk, pun saya harus mulai memikirkan draft proposal skripsi yang mana saya sekali belum punya datanya.

Ah, Tuhan.. Tolong bantu agar besok cara ini bisa berhasil. Tolong ya, Tuhan...

Source : Pinterest

# Wanna Some Coffe ??

Selasa, September 17, 2013

*_*

A [ cowok ] dan B [ cewek ], pada suatu sore yang tenang di perpustakaan kota..


A : Hei, ada yang selalu membuatku penasaran
B : Mmm..hmmm
A : Kita ini sepasang kekasih, kan ?
B : Pertanyaan aneh. Tentu saja.
A : Apakah kau mencintaiku ?
B : Apa aku perlu menjawab satu lagi pertanyaan bodohmu itu ?
A : Jawablah..
B : Tentu aku mencintaimu. Kau pikir kenapa aku masih bersamamu saat ini ?
A : Kalau begitu, menikahlah denganku.
B : ( tertawa ) Apa ini ? Kau habis memakan sesuatu yang aneh ?
A : Aku serius. Menikahlah denganku.
B : Aku tak bisa.
A : Katamu tadi kau mencintaiku
B : Ya. Aku mencintaimu. Tapi aku tak bisa menikah denganmu.
A : Kenapa ?
B : Ada...beberapa hal.
A : Apa itu ?
B : Kau tak kan mengerti meski ku jelaskan.
A : Kalau begitu jelaskanlah.
B : Maaf. Aku tak bisa
A : Kau tak mencintaiku.
B : Tolong jangan mengambil kesimpulan yang salah. Kau tahu aku tak suka menjelaskan sesuatu yang tidak       penting.
A : Kalau begitu aku tak penting untukmu ?
B : Diamlah. Kau tahu aku mencintaimu, jangan membahas hal-hal remeh seperti ini.


Chopya Chopadil [ nama samaran ], 22 tahun
Menggalau karena jeleknya jaringan internet yang mengakibatkan dua postingan yang sudah ditulis lenyap sebelum bisa tersimpan karena gagal loading. *_*



Jumat, September 13, 2013

To Be Lost..

Sometimes, i just want to die
I think it'll be a best way to be lost...

Aku memikirkan tentang mati secara sengaja atau " Suicide " saat kelas 3 SMA. Aku tidak begitu ingat kenapa persisnya aku ingin mati waktu itu. Yang menjadi dokumentasinya adalah sebuah tulisan di buku diary lamaku. Hanya satu halaman, tertulis menggunakan pensil.

Setelah itu, tidak terhitung berapa banyaknya aku memikirkan tentang kematian. Dulu, itulah pikiran terbesar yang diproses oleh otakku. Mau suicide dengan racun ? Pasti akan menderita terlebih dahulu dan besar kemungkinan tidak " terus " malah bisa bikin cacat. Gantung diri ? Cara mati yang sama sekali tidak berkelas. Menabrakkan diri ke depan kendaraan yang sedang melaju ? Aku benci rasa sakit fisik. Memotong nadi di pergelangan tangan ? Bakalan lama prosesnya.

Dan kemudian ada teman satu kosku yang hampir melakukannya. Dia sudah hampir memotong nadi di pergelangannya dengan silet, saat kami menemukannya. Dan terjadilah rebutan silet yang untungnya tidak melukai seorangpun dari kami. 

Setelahnya, ada seorang lain yang ku kenal juga melakukan " Suicide " itu. Dia membeli sebotol sprite dan sepuluh butir Bod**x dan meminum semuanya sekaligus. Apa yang terjadi ? Bukannya " terus ", dia malah mabuk. Ibu kosnya yang mengetahui kejadian itu langsung membeli air kelapa berliter-liter dan memaksanya minum. Maka begitulah, ia selamat.

Ternyata berpindah dunia tak semudah yang terlihat. Bukan hanya dirimu dan alat eksekusimu yang terlibat, namun juga Tuhan dengan takdirnya.

Ada saat-saat dunia begitu gelap dan jalan menghilang di mataku, dan jalan pintas begitu terang terlihat. Ternyata aku tak berani. Aku membeli sprite selama beberapa hari, ibu kosku memergokiku sedang termenung memandangi botol sprite itu, dan berkata : " Awas lho, jangan kamu minum dengan bod**ex.". Aku tersenyum padanya dan membalas " Ya nggak mungkin lah, bu. Lagi pengen aja minum ini.".

Setelah dipikir-pikir lagi, meski aku sering memikirkan tentang " Suicide ", jelas aku tidak mau mati dengan cara begitu. Pun aku tidak mau mati muda. Pertama, dalam agamaku Tuhan melarang keras melakukan 
" Suicide ". Pelakunya sudah pasti akan dimasukkan neraka selama-lamanya. Dan ya, siapa yang mau membusuk di neraka ? Hidup di dunia aja udah menderita, mati pun dibiarkan di neraka. Naudzubillahi min dzalik. Dan aku juga termasuk yang berpendapat bahwa " Suicide " adalah perbuatan seorang pengecut yang lemah.
Kedua. bagaimana mungkin aku mau mati sementara dosaku begini banyak ? Setidaknya aku ingin menebusnya dulu sedikit demi sedikit. Aku ingin jadi penghuni surga, membayar segala ketidakbahagiaan di dunia. Karena hak untuk hidup telah diberikan Tuhan padaku, maka aku wajib mempertanggungjawabkannya.

Dulu aku sering berdoa kepada Tuhan. Tuhan, berikan saya penyakit yang berat, berat sekali, tapi kedengaran keren. Kayak kanker darah, lemah jantung, kanker otak, dll. Ini efek nonton sinetron yang berlebihan. Di sinetron, orang-orang yang menderita penyakit seperti itu terlihat lemah, rapuh, baik hati, dan dikasihi semua orang karena mereka berpura-pura tetap kuat. Dalam keadaan sekarat, kekasih yang mereka cintai datang dan menemani sisa hidup mereka dan mereka mati dalam keadaan bahagia dan penuh cinta.

Nyatanya aku tetap sehat walafiat tidak kurang suatu apa sampai hari ini. Penyakit ringan seperti pusing, maag, atau demam pun tak pernah membuatku sampai tergeletak tak berdaya di tempat tidur. Harusnya itu sesuatu yang ku syukuri dengan sangat. Dan memang aku mulai belajar mensyukurinya, karena dengan fisik yang sangat [ terlalu ] kuat ini, di saat-saat menyedihkan aku bisa melarikan diri ke tempat-tempat yang aku mau tanpa terhalang oleh lemahnya tubuh.

Mungkin aku bukan ingin mati, tapi hilang lenyap tak berbekas. Tidak pernah ada dari semula. Tidak pernah ditakdirkan untuk dilahirkan. Sehingga tidak ada kewajiban untuk mempertanggungjawabkan apapun.

Atau mungkin aku hanya ingin sekali amnesia. Di sinetron-sinetron murahan itu, sepertinya semua orang mudah sekali mengalami amnesia. Kecelakaan sedikit, langsung hilang ingatan. Atau di dua anime yang termasuk favoritku. Yaitu ketika ketika kenangan terlalu berat untuk ditanggung, maka otak akan secara otomatis mempertahankan hidup dengan cara mengamnesiakan dirinya sendiri. Ku pikir aku sudah mengalami hal-hal berat itu, kenangan buruk dan mimpi-mimpi gelap yang mempengaruhiku hingga ingin menghilang saja. Jadi, mengapa sampai saat ini aku belum mengalami amnesia ? 

Jika semuanya termaafkan olehku, mungkin aku bisa melangkah maju dan hidup dengan lebih baik. Masalahnya, itu semua terlalu menyakitkan. Tidak mungkin akan termaafkan begitu saja. Aku hanya selalu berharap bahwa aku bisa lupa, bisa amnesia , sehingga tak ada lagi yang merantai hatiku. Sehingga penyesalan dan kemarahan tak akan mengejarku ke ujung dunia manapun aku pergi. 

Hanya ingin itu. 

Source Of This Picture : Pinterest

# I am [ still ] a chicken..!!