Selasa, Agustus 19, 2014

Then

Jadi, tadi siang sekeluarga [ minus Ibu yang lagi diklat di Bogor ] kebetulan lagi ngumpul di ruang tengah. Bapak lagi nonton berita siang, adikku yang pertama lagi nonton film di laptop, adikku yang terakhir lagi baca komik di kasurnya yang terletak di ruang tengah itu.

Dan tiba-tiba..

Berita siang itu menayangkan ulasan tentang Marshanda yang mengidap Bipolar Disorder. 

Aku lagi dalam perjalanan ke kamarku, berhenti terus ikut nonton di kursi belakang.

Kalau boleh ku kasih tahu, anggota keluargaku itu tipe orang-orang yang suka dengar berita. Apalagi tentang hal-hal yang belum pernah diketahui.

Dan, mereka bereaksi terhadap berita itu. Adik pertamaku nanya : " Kak, apa sih Bipolar ?," Aku menggelengkan kepala. Dia langsung browsing di androidnya kemudian membacakan hasilnya kepada kami semua. Bapakku juga berkomentar sesuatu tentang berita itu. 

Berita itu ada dua sesi. Sesi pertama, membahas tentang Marshanda & Bipolarnya, juga wawancara dengan psikolog tentang Bipolar.

Sesi kedua, tentang orang-orang terkenal dunia yang diketahui mengidap Bipolar. Juga, naratornya membacakan gejala-gejala Bipolar.

Aku terdiam di  belakang. Tegang. Satu demi satu gejala disebutkan.

Perubahan emosi, insomnia, berbicara terlalu cepat, mengurung diri, dsb. Hatiku bertambah dingin seiring setiap kalimat yang dibacakan. 

Adikku berkomentar sambil menoleh padaku di belakang : " Ih..Ngeri banget ya kak,". Aku hanya diam mematung.

Akankah mereka menyadarinya ? Menyadari bahwa ada salah satu pengidapnya di dekat mereka ? Menyadari bahwa semua gejala itu terjadi di bawah atap yang sama dengan mereka ? Jika mereka teliti dan mengingat-ngingat lebih teliti, aku yakin mereka akan tahu.

Pada akhirnya, berita selesai dan aku kembali masuk kamar.

Entah mengapa, kalau pada waktu itu disitu ada Ibuku, aku yakin dia akan menyadarinya. Menyadari apa yang terjadi pada putri pertamanya.

Ah..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.