Minggu, Februari 02, 2014

Chikungunya Disease..

Snack yang tersisa ada dua plastik  : 

Di plastik pertama ada sebungkus besar Malkist Roma rasa Abon dan 2 dari 4 keping Slai O' Lai rasa Anggur yang dibelikan ibuku tadi pagi untuk membantuku minum obat.

Plastik kedua berisi sebungkus besar biskuit Tim Tam rasa susu cokelat.yang ku beli di UB menjelang isya tadi. Sebenarnya tadi dibeli juga dengan sebungkus bolu Oreo dan sebotol kecil susu kedelai dingin. Dua makanan dan minuman yang disebut terakhir sudah lenyap ke perut.

Makanan-makanan yang tersisa untuk bekal asrama Ibnu Majah 3 beberapa hari ke depan saja. Tadi beli cuma karena pengen beli aja, pas mau makan, ternyata ga begitu selera.

Sudah 3 hari ini aku kena sakit chikungunya. Baru tahu siang ini juga sih kalau aku sakit itu. Di hari pertama sakit, pikiran-pikiran buruk berkecamuk di otakku : Sakit apa aku ini ? Kenapa sulit sekali berdiri ? Apakah karena sakit yang disebabkan berat badanku ? 

Selera makanku juga mulai hilang. Bukan tidak bisa makan saking tidak nafsunya seperti saat aku kena demam berdarah. Bisa makan tapi sedikit dan terpaksa untuk minum obat.

Di hari kedua sakitnya semakin bertambah : Tapi sudah mulai mengkonsumsi obat-obatan, dalam hal ini obat sejuta umat untuk segala penyakit : Parasetamol. Minum 2 butir dan belum ada perubahan sama sekali.

Hari ketiga sekaligus hari ini : Ibu menebak bahwa aku terkena chikungunya. Siang tadi Ibu ke apotik dan mmbelikanku obat racikan [ Bukan yang bermerek ] khusus untuk penyakit itu. Minum dua kali dan langsung terasa khasiat obat itu. Padahal pagi dan siang tadi saat baru minum obat itu sekali, aku sudah berada di antara sadar dan tidak sadar, beberapa kali hampir jatuh pingsan. Alhamdulillah sekarang udah sangat enak.  Tadi ba'da maghrib aku mampir ke salah satu warung bakso langganan. Aku sangat lapar karena dalam tiga hari terakhir, hanya sekitar dua piring nasi yang masuk ke perut. Aku pesan bakso urat, berharap nafsu makanku sudah kembali. Apa yang terjadi ? Begitu suapan pertama masuk mulut, rasanya hambar dan aneh. Biasanya tidak begini. Entah karena campuranku yang kurang enak atau memang lidahku yang belum normal. Akhirnya bakso itu cuma ku makan pentol dan mienya saja.

Mudah-mudahan besok sudah bisa sembuh total.

Dan yahh..Sejak sakit beberapa hai lalu, aku belum menulis blog lagi. Selain kuota modem habis, aku juga terlalu kesakitan untuk berpikir menulis. Untung postingab bulan januariku udah sampe 33. Jadi nggak nulis 2 hari nggak masalh. Postingan bulan februari ini nih yang masih kurang 1, :D

Bagi yang belum tahu rasanya kena chikungunya, aku dapat menjabarkannya seperti ini : Yang kau rasakan pertama adalah rasa sakit bercampur ngilu yang terus bertambah di pergelangan tangan, pinggang, dan lutut ke bawah. Anggapan yang pertama tercetus di benak adalah kecapekan. Lalu jika belum ditangani , rasa sakitnya menjadi-jadi, seperti mengalir di pembuluh darahmu, kau mulai susah tidur karena sakit itu. Kemudian rasa sakit itu mulai menghantam kepalamu, kau mulai demam dan mengalami sakit kepala. Setiap denyutan rasa sakit datang, yang artinya hampir tiap beberapa detik, maka rasa sakit itu juga menghantam langsung ke kepalamu. Itulah yang menyebabkan kau merasa hampir hilang kesadaran. Selama beberapa hari, kau akan sangat sulit bahkan dalam kasus yang sudah parah, tidak bisa berdiri atau duduk. Karena lutut dan tanganmu tidak kuat menahan beban tubuhmu.

Dan percayalah, itu sangat menyakitkan.

Source : Pnterest

# Mengingatmu Kembali..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.