Jumat, Februari 21, 2014

The Only Thing I Need Right Now Is A Pensieve

Tahu tidak, benda apa yang paling ku butuhkan saat ini ?

PENSIEVE.

Pensieve In Harry Potter, Source : Here

Penggemar Harry Potter pasti tahu ini. Ini adalah sebuah peralatan sihir milik Albus Dumbledore, kepala sekolah Hogwarts. Pertama kali muncul kalo nggak salah inget di buku ke-4.

Jadi, Pensieve ini digambarkan berbentuk baskom terbuat dari batu yang ada semacam cairan sihir di dalamnya. Gunanya untuk melihat secara visual pemikiran-pemikiran kita. Caranya ? Dengan tongkat sihir dan teknik tertentu, kita menarik pikiran yang kita inginkan keluar dari kepala kita lewat pelipis. Pikiran itu nantinya keluar dalam bentuk seperti sehelai benang transparan. Kita tinggal memasukkan benang itu ke dalam cairan di pensieve dan..saksikanlah pemutaran film pemikiran kita. Benang-benang pikiran itu juga dapat disimpan dalam botol-botol kaca kecil. Untuk merasakan sensasi yang lebih nyata, kita bisa mengalami lagi [ sebagai pengamat ] kenangan-kenangan yang telah kita lewati. Caranya ? Ya setelah benang berisi ingatan kenangan itu dicelupkan ke pensieve, kita tinggal memasukkan wajah kita ke baskom batu itu. Dan taraaa,,,.

Dumbledore When Using Pensieve, Source : Here

Aku sulit sekali berfokus pada satu ide. Ku pikir, itulah mengapa walau dengan otak lumayan seperti ini, aku jarang sekali sukses dalam suatu bidang tertentu.

Pikiran dan ideku melompat-lompat seperti kodok kepanasan. Satu demi satu menyambar silih berganti. Suatu saat aku begitu terpaku dengan satu pemikiran, dan saat berikutnya aku sudah tertarik pada hal lain dan melupakan yang lama. 

Sisi baiknya, karena aksi otakku itulah, aku jadi mempelajari banyak hal yang sedang tercetus dalam kepalaku. Aku bisa jadi orang nyambung diajak ngobrol apa aja dan siapa aja. Musik ? Olahraga ? Geografi ? Astronomi ? Agama ? Politik ? Pokoknya meski tidak ahli, setidaknya aku dapat menjadi kawan bicara yang terlihat cukup cerdas.

Kekurangannya sudah ku sebutkan di atas. Aku jadi sulit fokus dan memusatkan perhatian pada satu hal. Semua ide datang berkejaran seperti banjir di kepalaku dan aku tidak bisa memilahnya satu demi satu. Aku juga tak dapat memilih ide besarnya, mengambil apa yang sedang ku butuhkan dan mendorong sisanya ke belakang. It's Difficult.

Dan itulah kenapa sulit bagiku menyelesaikan proposal ini. Sejak awal pengajuan judul aja, aku sudah ribet sendiri sama banyaknya topik yang ingin ku ambil. Sekalinya udah beres, sekarang terputar-putar di banyaknya kalimat dan pembahasan yang menyentuh topik ini sehingga tidak tahu harus memasukkan yang mana.

Bingung.

Aku selalu saja seperti ini.

Source : Pinterest

Terkait dengan Pensieve ini, Albus Dumbledore berkata : " Terkadang kita butuh untuk mengeluarkan pikiran-pikiran kita dan melihatnya dari sudut pandang lain ".

Yeah, I know exactly what do you mean, Professor..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.