Senin, November 24, 2014

Maybe

Source : Pinterest

Setelah sekian lama, aku sadar bahwa ada cangkang yang menutupku erat. Itulah mengapa aku sering mati rasa, itulah sebabnya aku hatiku sedingin batu padahal seharusnya aku terpengaruh. Bukannya itu buruk, orang lain yang mengalami hal yang sama denganku kebanyakan bernasib lebih buruk lagi. Aku mungkin masih menjalani hari demi hari dalam kepahitan, kesedihan, kekecewaan, dan beragam. Tapi, ada banyak hal yang ku temui dalam proses mengatasi semua itu. Mungkin memang aku tidak akan pernah menang. Mungkin aku akan selalu berpura-pura baik dan melarikan diri di kesempatan pertama, tapi aku tidak takut pada tantangan.

Mungkin saja kelak aku pergi tanpa memperoleh jawaban, tanpa pernah merasakan kebebasan. Mungkin hanya Tuhan saja satu-satunya tempatku menuntut apa yang perlu ku tuntut. Seperti itu saja. Aku sudah sadar bahwa tak ada seorangpun yang bisa ku persalahkan, karena bagaimanapun semuanya akan berbalik kepadaku. Aku tidak bisa bercerita tentang hal-hal yang sudah ku lewati tanpa dihakimi. Mereka bilang " Memaafkan akan membebaskan". Dalam cangkang ini, aku tidak mengerti apa itu maaf, aku hanya tahu bahwa aku sudah selamat sampai hari ini. Padahal, aku bisa mati kapanpun. Aku bisa saja mati karena tak mampu lagi menanggung sesuatu yang ku pikir tak pantas ku tanggung sendiri. Ternyata aku selamat sampai hari ini. Mungkin saja aku memang lebih kuat daripada yang ku pikir. 

Aku selalu menginginkan pembalasan. Aku seseorang yang naif, yang masih percaya pada konsep karma. Tapi aku lupa bahwa mungkin saja rasa sakitku adalah karmaku yang selalu berusaha menyakiti siapapun. Aku percaya bahwa Tuhan ada di pihakku, karena hanya Dia satu-satunya yang melihat jalan panjang yang ku lalui sampai di titik ini, kan? Tapi aku belajar bahwa banyak hal yang kuinginkan tapi tidak bisa ku dapatkan, maka aku mulai mengambil satu-satunya pilihan : Merelakan. 

Setidaknya aku sudah mencoba...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.