Sabtu, November 22, 2014

Escaping


Kalau dibilang bahwa mahasiswa tingkat akhir itu sibuknya minta ampun...entah kenapa kok nggak berlaku buatku. Justru aku punya begitu banyak waktu luang sekarang. Padahal aku sementara bimbingan proposal, tapi ternyata dengan kegiatan itu pun, beserta koreksi-koreksiannya tidak makan waktu banyak. Aku heran mengapa kok teman-temanku kelihatannya sama sekali nggak bisa beraktivitas lain saat sedang skripsi.

Jadi, akhir-akhir ini aku semakin tenggelam di dunia fiksi. Novel, anime, film, dan manga.

Aku merasa semakin hilang di dunia itu. Saat sedang diam, atau melaksanakan sesuatu yang monoton, misalnya sedang naik kendaraan, pikiranku menguasaiku sedemikian rupa hingga beberapa kali hampir saja celaka. aku memang seorang pengkhayal. Namun, semakin lama rasanya semakin sulit untuk tetap berpegangan pada realita. Ketika sedang baca manga atau nonton anime, selalu ada rasa hampa dan sedikit sakit, seperti sangat menginginkan sesuatu namun tahu bahwa tidak mungkin terjadi. Ah, aku ingin merasakan hidup seperti dalam fiksi. Semakin hari kenyataanku semakin sedikit, dan imajinasi serta hal-hal yang tidak nyata bertambah jelas dan kuat.

Mungkin karena aktivitas menulisku yang berkurang drastis sehingga aku tidak bisa mengeluarkan apapun yang ada dalam sistem pikiranku. Entah mengapa menulis semakin sulit akhir-akhir ini. Banyak yang ingin ku utarakan, namun aku tidak bisa menemukan kata-katanya. Rasanya seperti gagap bicara, seluruh diri berusaha sekuat tenaga mengeluarkan kata, namun mulut tidak bisa mengucapkannya ( Percayalah, aku tahu rasanya gagap).

Banyak yang ku takuti di dunia ini. Banyak juga hal yang ku inginkan disini. Apakah baik jika aku menyerah saja dari hidup dan sepenuhnya pasrah pada apa yang dulu pernah menyelamatkanku? Apa tak apa kalau ku lepas pikiran dari tubuhku, membiarkannya berkelana bebas untuk menemukan jawaban-jawaban? Tubuhku ini besar, namun terasa sesak untuk berpikir. Tubuhku tidak didesain untuk ini. Aktivitas fisikku sangat kurang, karena aku benci mengeluarkan tenaga. Namun, pikiranku agresif dan tidak pernah diam. Menyiksa sekali.


Ah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.