Senin, Desember 01, 2014

You'll Always Definitely Be All Right

Dulu kmu selalu berpikir bahwa kamu akan langsung mati jika dia tidak memilihmu. Faktanya...sampai sekarang kamu masih baik-baik saja. Kamu tidak mati tanpanya. Kamu masih hidup dan bernafas dengan normal. Duniamu masih berputar walau bukan dia lagi yang jadi poros sumbunya. Semua baik-baik saja.

Source : Pinterest

Jawaban paling logis adalah kamu sekarang sudah dinilai cukup kuat. Itu kan alasan Tuhan menjaganya untukmu selama itu? Tuhan meletakkan citra dirinya di ujung jalanmu supaya kamu tetap mau melangkah, supaya kamu punya alasan untuk terus berjuang. Tidak masalah jika kamu menangis sampai merasa ingin mati saja, karena itu membuktikan bahwa kamu memang tulus & menganggapnya berharga. Kamu sudah bosan mengancam Tuhan dengan satu-satunya hal yang kamu miliki, jiwamu. Tapi ternyata tidak, kamu tetap kuat menggenggamnya. Sadar ataupun tidak, kamu justru memilih melanjutkan hidup walau tidak dengannya. Sebelum dia, pada dasarnya kamu memang selalu sendirian. Kamu mendirikan benteng bertembok tebal dan mengunci diri di dalamnya. Setelah dia tidak ada, ternyata semua masih sama saja. Bentengmu masih kokoh tak tertembus, dan kamu akan selalu aman untuk duduk sendirian di sana. Kamu marah, membenci, murka, dan kecewa. Tapi tetap saja kamu memilih maju diatas kedua kakimu.

Source : Pinterest

Kamu sudah kehabisan alasan untuk meneruskan, kamu sudah terjatuh & terpuruk berkali-kali di tempat yang tak ada dirinya, Kamu babak belur oleh luka-luka yang tak terlihat. Tapi nyatanya kamu masih ada disini. Mungkin sebenarnya bukan dialah sumber kekuatanmu yang terbesar, mungkin dalam hati kecilmu kamu pun sudah tahu bahwa dia tidak seberarti yang kamu ilusikan. Kamu perlahan menyadari bahwa dia pun sesungguhnya tidak pernah benar-benar berhasil menerobos benteng yang kamu bangun. Dia hanya kebetulan saja datang di waktu dan tempat yang tepat. Mungkin kamu lebih kuat daripada yang kamu pikirkan. Jadi, boleh dibilang, bahwa satu-satunya hal yang bisa kamu lakukan sekarang adalah membiasakan diri. Tanpanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.