Kamis, Desember 25, 2014

For Now

Source : Pinterest

Semakin ku mengerti diriku, semakin besar rasa sakit dan pahit melumpuhkanku. Aku sudah tidak lagi punya kemampuan itu, untuk menemukan sosok yang bisa menemaniku. Pada saat ini, pikiran untuk bisa sampai di titik itu merupakan keistimewaan bagiku. Bisa seperti ini saja, tetap terhubung dengan realita meski terasa payah, sudah sangat ku syukuri.

Pada dasarnya, untukku yang sekarang ini, berada di waktu dan tempat ini, cukuplah bila aku bisa berada bersama orang yang tidak menyakitiku, sehingga aku tidak balas menyakiti kemudian berbalik pergi seperti selalunya. Sudah cukup untukku bila saat membuka mata, aku bisa merasakan kekuatan di seluruh syarafku untuk bangun dan menjalani hari seperti orang biasa. Seperti sebuah jiwa yang utuh dan muda. Cukuplah bila aku mampu melangkah walau pelan. Cukuplah bila cahaya hidupku masih mampu dirasakan orang lain. 

Karena tidak mungkin untuk kembali dan merubah apapun, aku hanya menginginkan agar aku dijadikan gadis yang kuat, yang bisa tetap tersenyum walau tubuhnya remuk oleh kepedihan. Seorang gadis yang hidup meski dia kehilangan hatinya.

Semoga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.