Selasa, Juli 15, 2014

Last Dream Of You

Source : Pinterest

Kali ini, kita berbicara. Kita berhadapan dan saling bertukar argumen. Entah mengapa di sana pun aku masih teringat tentang situasi kita hari-hari ini. 

Lucunya, kau membantahku. Aku tidak begitu ingat tentang kata yang kita lontarkan satu sama lain. Satu-satunya hal yang membekas adalah bahwa kau ingin bersamaku, tak peduli alasan apapun yang ku ucapkan untuk menahanmu, untuk mengingatkanmu bahwa saat ini kita tak mungkin bersama, kau tetap bergeming.

Ternyata dunia mimpi tidurku masih milikku. Tak terbayangkan bila di dunia itu pun aku masih harus merasakan kepahitan. Terutama, kepahitan dari kisah kita yang tak berujung.

Sialnya, aku menangis ketika terbangun. 

Sudah lama sejak aku bermimpi tentangmu. Sudah begitu lama aku berpura-pura bahwa kau hanyalah tokoh fiksi dalam buku yang ku baca, kasus khusus dimana aku begitu terpengaruh oleh alur kisahmu.

Saat-saat ini, mengingatmu hanya berarti satu bagiku, kehampaan luas dan gelap. Bukannya aku tidak tahu seberapa besar bagian hatiku yang kau tempati begitu lama, yang dengan sendirian kau kuasai. Bukannya aku tidak sadar kalau aku ini begitu bodoh, tidak tahu kapan harus berhenti.

Gadis yang pintar adalah gadis yang tahu persis kapan apa dia harus terus maju, dan kapan dia harus menyerah dan melepaskan.

Sayangnya, aku tidak sepintar itu. Apalagi jika itu menyangkut dirimu.

Ada batas yang tipis antar impian dan khayalan, hanya sebatas pengetahuan apakah keinginan itu mampu diraih atau tidak. Jika terus berusaha jatuh bangun mencoba menggapai sesuatu yang dimengerti betul bahwa sesuatu itu tidak akan pernah tergenggam dalam telapak tangan, disitulah titik kejatuhan yang mungkin akan jadi penyesalan sepanjang usia.

Apakah kau impianku ? Atau khayalanku ? Atau impian yang entah sejak kapan berubah jadi sebatas khayalan masa remajaku ?

Seberapa besar aku mencintaimu ????? 

Current Mood : Deeply Mad
Current Song : Samsons__Di Ujung Jalan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.