Selasa, April 09, 2013

Find The Mr. Right


Sebelumnya, ini bakalan jadi cerita curhat yang panjang, jadi siap-siap ya… :D

Tadi malam aku ngobrol ma sahabat SMA Via fb. Lita Liana namanya. Kami dulu dekat banget. Dia orang Banjarmasin. Memang kami bersahabat baru pada masa-masa akhir SMA. Jadi udah mau kelulusan gitu. Nah, kami ini SMA lulusan tahun 2008. Setelah lulus, kami berpisah dan mencari jalan masing-masing namun masih sering contact-contactan. Kemudian, sekitar tahun 2009 akhir, dia menikah dengan orang Jakarta.
Biasalah. Kami ngobrol-ngobrol tentang masa lalu gitu. Dan topic yang nggak lupa disinggungnya. N-I-K-A-H. Parah, deh. Kenapa lagi-lagi muncul topic itu ?


Bayangin aja.. Udah lama ga ketemu yg ditnyain malah undangan. Oh iya,, Ngomong-ngomong, diatas itu akun fb suaminya.

Sahabat masa SMAku yang lain, Rini Nuryani namanya, orang Tangerang. Cantik, mirip Nabila Syakib. Kami bersahabat sejak kelas 2 akhir dan aku sangat dekat dengannya. Tak lama setelah kelulusan SMA, dia dijodohkan dengan orang Kalimantan, dan mereka juga menikah sekitar tahun 2009.

Dulu, sebelum lulus aku sempat ngobral ma Rini tentang masalah pernikahan :
“ Rin, kamu abis lulus ini mau kemana ?” Tanyaku
Dengan tegas dan cepat dia ngejawab “ Nikah.”
Tuh, kan. Beneran deh waktu itu dia ngejawabnya kayak mode otomatis gitu. Nggak pake mikir-mikir dulu. Jelas aja aku nggak percaya.
“ Ih, beneran ta ? Kamu nggak pengen kuliah dulu ?”
Lagi-lagi, dengan santai dia ngejawab “ Nggak ah, pengen nikah aja. Kuliah di rumah mertua.” Katanya sambil tertawa.

Satu-satunya hal yang ada di pikiranku saat itu adalah ‘ Bisa-bisanya ada orang yang nggak mau kuliah. Gila aja temenku satu ini, padahal cantik luar biasa, lumayan pinter, luwes bergaul pula. Percuma banget deh.’
Tahun 2010. 2 tahun setelah kelulusan SMAku. Hampir setengah cewek – cewek yang sealumni denganku udah membangun rumah tangga. Dan sekarang tahun 2013. Hampir 5 tahun berlalu, dan sudah 80 % temen-temen cewek sealumniku yang nikah. Sumpah. Beneran. 80 %.

Kemudian di tahun 2010 awal aku sempet mondok 5 bulan di Purworejo. Dan tidak lama setelah kami berpisah, setengah teman-teman sepondokanku itu, baik laki-laki maupun perempuan, banyak banget yang langsung nikah.


Diatas ini salah satu temen mondokku itu. Dia udah nikah juga. Istrinya anak pondok itu juga. Mereka nikah awal 2012. Sekarang istrinya lagi hamil tua. Nie orang parah banget, kalo ngobrol via fb dari dulu sekarang, nggak ada hal lain yang ditanyainnya selain masalah nikah. Penasaran banget kali orang kayak aku ini bisa dapet pasangan kayak apa. :O

Pokoknya, mulai tahun 2009 sampai 2013 awal kemarin, banyak sekali aku mendengar berita pernikahan teman-teman seperjuanganku dulu.

Entah mungkin karena sudah terlalu lama dan terlalu jauh berpisah, jika ngobrol via fb atau smsan, pertanyaan yang selalu dan selalu diajukan padaku adalah “ Kapan mau nikah ?”. Sampai-sampai aku sangat bosan dengan pertanyaan itu. Kalau lagi mood, ku jawab dengan serius “ sedang menunggu orang yang tepat.” Kalau lagi males, jawab dengan becanda “ Abis lebaran”. Kadang aku jadi mikir “ Sebenernya aku nie umur 21 atau 31 sih ?. Pada nanyain kapan nikah, emang aku udah tua banget gitu, ya ?”

Yah, sepertinya aku memang belum menemukan sang Mr.Right. Orang yang tepat. Jika melihat teman-temanku yang sudah berani untuk membangun rumah tangga di usia yang sangat muda, belum sampai 20 tahun, aku selalu berpikir “ Betapa nekatnya. Betapa beraninya. Mau-maunya meninggalkan masa muda yang hanya datang sekali ? Bisa-bisanya secepat dan semudah itu menyerahkan masa depan di tangan orang lain ? Menyerahkan kebahagiaan dan kehidupan di genggaman seorang laki-laki? Tidakkah kamu ingin berkarya dulu ? Membuat sesuatu yang bisa kau banggakan sebagai hasil kerja sendiri ?”

Source : Google.Com

Maaf. Disini aku tidak membawa-bawa masalah agama. Aku tahu pasti bagaimana pendapat agamaku soal pernikahan di usia muda. Dan dari yang aku lihat, semua temanku yang udah nikah itu happy-happy aja dengan jalan dan orang yang mereka pilih. Mungkinkah aku yang terlalu paranoid ?

Bukan nggak ada yang nawarin sih. Sekali dua kali pernah lah diajakin nikah ma orang. Tapi, ya itu tadi.. aku nggak mau ngambil resiko kehilangan masa muda. Buatku, taruhannya terlalu besar. Mungkin, aku hanya butuh seseorang yang bisa membuatku yakin untuk menapaki gerbang itu. Berani mengambil semua resiko demi hidup bersama dengannya. Tanpa pikir panjang mengatakan " Ya". Itulah “ Mr. Right”.

Source : Google.Com

7 komentar:

  1. wahahaha...
    kapan nikah ?
    HABIS DAERAHAN :)

    BalasHapus
  2. wahahh,,,,kayaknya senasib deh,,,sebal banget yah,,apalgi kalo kita jomblo,,ditanyain gituan,,langsung jlebbb.....
    kita harus perbaiki diri,biar mr. right juga perbaiki diri untuk menemukan kita,,,,hahaha....:D

    BalasHapus
  3. kapan nikah kaka???? padahal masih umur 21 ya, tapi udah diserang dengan pertanyaan itu...

    semoga mr right nya lekas ketemu ya mbak, dan happy ending...

    saya juga lagi kepikiran menikah muda, pasalnya saya JOSH sekrang aja masih 19 tahun, masih lama kayaknya

    BalasHapus
  4. sebenarnya nikah itu mudah melakukannya, yang susah adalah menemukan jodoh,
    dan mencari jodoh itu berbeda-beda jalannya, yang penting kita tetap berikhtiar dan berdoa hingga semua itu akan indah pada masanya...salam :-)

    BalasHapus
  5. wah komentar yang bijak dan keren dari mas hariyanto...saya ngikut yg diatas aja deh :D
    nggak masalah ditanya seperti itu diumur 21, kalau di umur 41 barulah jlebb...wkwkw

    BalasHapus
  6. bukan hanya sedesa tapi kita jg senasib mbak, lho!wkwkk

    BalasHapus
  7. nikah ma aq yuk mbak :D
    serius nih :p

    BalasHapus

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.