Kamis, Agustus 27, 2015

Twenty Four

Tepat tahun ke 24 saya hidup di dunia.

Akhir-akhir ini dibilang sibuk juga nggak, cuma saya lagi terhanyut sama hobi baru saya. Itulah kenapa pas malem baru saya ngeh kalo hari ini adalah hari terakhir saya di samping angka 23.

Hidup masih begitu sulit untuk saya, justru inilah titik terendah saya. Saya kehilangan hampir semua hal yang dulu menyangga saya. Setiap hari juga masih terus berjuang dengan lapisan-lapisan rapuh beragam emosi. Tempat-tempat yang sebelumnya terasa nyaman-nyaman saja tiba-tiba menjadi sesak dan mencekik. Pada dasarnya saya bukanlah orang yang cocok menetap lama di suatu tempat. Terlebih di usia ini, saya seharusnya sudah mandiri dan pindah dari rumah tempat kelahiran saya.

Usia 23 kemarin merupakan usia tersulit, namun begitu banyak juga hal berharga yang saya dapat. Hal-hal dan nilai-nilai hidup yang hanya bisa didapat oleh orang-orang yang menempuh perjalanan seperti yang sudah saya lalui. Saya masih penakut, masih pengecut, masih seekor siput yang terlalu waspada dan langsung berlari ke dalam tempat amannya begitu merasa terganggu sedikit saja. Namun belum pernah saya merasa lebih mengenal diri saya sendiri seperti saat ini. I have flaws, of course. And i have soooo many rare good side too. Kekuranganku mungkin fatal, tapi kebaikanku sangat jarang dimiliki orang lain. Selama 23 tahun, akhirnya saya bisa memahami diri saya. Saya mengerti alasan-alasan dari setiap tindakan dan keputusan yang saya ambil, karenanya saya bisa mencegah diri saya terluka sedini mungkin. Saya mengerti apa yang saya rasakan, apa dan siapa tepatnya yang saya butuhkan untuk dipertahankan di sisi saya. Saya akhirnya bisa merasa nyaman dengan siapa saya dan apa yang saya miliki. Saya tidak pernah ingin jadi orang lain dengan berkah mereka masing-masing. Dan di titik ini, saya yakin bahwa saya sudah cukup. Yang paling penting, saya tahu semua hal yang menjadi "pelatuk" bagi saya.

So, that's means i've lost some things but gained lots of valuable things too, right?

Sudah pasti akan ada banyak kesedihan dan penderitaan yang menanti saya di depan sana seperti biasanya, but i've endured all this time. Banyak waktu dimana saya merasa akan berakhir, namun nyatanya saya masih bisa menulis ini. Namun, Tuhan memang adil. saya diberikan hal-hal istimewa yang tidak diberikan pada orang lain dalam perjalanan saya sampai saat ini. Bukankah itu cukup jadi alasan untuk saya tetap kuat? Untuk melihat kejutan indah apalagi yang sudah disiapkan untuk saya. Untuk melihat seberapa kuat saya sebenarnya, terjatuh dan lost everything namun selalu bangkit lagi dan memperoleh kado kejutan dari Tuhan sebagai hadiah saya. Untuk melihat akan jadi seperti apa saya nantinya. It should be worth, right??

Pukul 12.48 WITA. 27 Agustus 2015.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.