Proposal Skripsi..
Momok yang menghantui semua mahasiswa tingkat akhir seperti saya.
Okelah, sebenarnya saya belum sepenuhnya terjun dalam kengeriannya proposal skripsi sih. Soalnya saya baru semester tujuh dan sedang dalam tahap memikirkan judul untuk proposal. Sudah hampir dua bulan kegiatan perkuliahan mulai aktif. Tapi, belum ada satu pun konsep yang saya punya.
Bukannya saya tidak punya ide. Ide itu sangat banyak. Bahkan saya sudah punya ide mau meneliti tentang apa sejak semester lima. Ketika teman-teman saya mengeluh tidak punya ide proposal untuk mata kuliah Seminar Akuntansi, saya malah pusing memilah ide mana yang ingin saya wujudkan dalam bentuk draft proposal.
Dulu, awal pertama kali membuat tugas proposal untuk mata kuliah Metodologi Penelitian, saya mengambil judul tentang daya tahan hidup koperasi syariah dibandingkan dengan koperasi konvensional. Lalu, untuk tugas dosen kedua, saya memilih untuk meneliti tentang preferensi nasabah bank syariah dan bank konvensional. Ya, saya pilih syariah waktu itu. Karena saya pikir belum banyak dilakukan penelitian dalam bidang itu. Pun dosen pembimbing konsentrasi syariah baik. He..he...he..
Semester enam, saya mengajukan judul tentang seluk beluk keuangan Badan Kesejahteraan Masyarakat ( BKM ) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ) untuk mata kuliah Seminar Akuntansi. Lagi-lagi alasan saya karena belum banyak penelitian dilakukan dalam dua topik tersebut. Susah men, nyari penelitian terdahulunya. Tapi kemudian, saat saya presentasi, dosen mata kuliah itu mengatakan bahwa akar masalah yang saya ajukan tidak ada. Proposal saya hanya mencari data kemudian menjelaskannya dengan rinci, tidak membuktikan atau memecahkan masalah apapun. Setelah itu saya jadi agak malas melanjutkannya karena tiba-tiba saya merasa kalau itu kurang menarik.
Ide berikutnya adalah mengenai Green Accounting dan Sustainability Reporting. Saya masih sangat penasaran dengan dua topik itu, namun selama hampir satu semester saya memikirkan akan dibawa kemana topik-topik itu, kepala saya malah macet. Apalagi dua topik itu termasuk isu yang masih aktual dalam bidang akuntansi, sehingga masih agak sulit mencari Kerangka teori maupun penelitian terdahulunya.
Pertimbangan saya dalam menyusun proposal mulai berubah. Kalau sebelumnya saya hanya mempertimbangkan tentang orisinilitas dan kebaruan ide, sekaramg saya juga memikirkan tentang cara memperoleh data. Meski saya ini wartawan kampus, saya agak malas kalau harus mondar-mandir kesana kemari mencari dan mewawancarai orang-orang yang tak dikenal hanya untuk memperoleh data. Apalagi saya agak kurang supel bergaul, maka metode perolehan data dengan wawancara dan kuesioner saya ragukan. Lebih baik saya mengambil data yang bisa didapat tanpa perlu bergantung pada orang lain.
Maka untuk kali ini saya mengambil topik tentang indeks harga saham yang datanya bisa didapat hanya dengan browsing ke website BEI & BEJ.
Masalah berikutnya adalah saya tidak tahu menahu tentang dunia saham.
Mulai saat ini saya harus mulai membaca & mencari tahu tentang saham dan cara menganalisisnya. Mudah-mudahan otak saya masih cling, nih. :D
Ada yang bilang kalau skripsi itu tidak perlu lah dibuat terlalu sempurna. Toh masih S1 ? Nanti kalau tesis atau disertasi baru habis-habisan mengerjakannya. Saya sangat tak setuju dengan pendapat itu. Saya suka meneliti, suka mencoba hal-hal baru, dan perfeksionis terutama menyangkut studi saya. Iya kalau yang bisa lanjut S2 & S3 ? Nah, kalo misalnya nggak bisa dan jenjang pendidikan terakkhir yang dienyam adalah bangku S1.. Bakalan nyesel banget deh kalo semua hal dikerjain setengah-setengah
Wish Me Luck, Ya....
semangatt yaa
BalasHapuside yang baguss
BalasHapus