Ternyata kau tak cukup baik untuk mengorbankan sesuatu demiku. Ternyata reaksimu tak semanis sugesti katamu. Kau bohong. Kau tinggalkan semua jeritku berdarah di belakangmu.
Tetap saja akulah yang terbodoh. Lemah dengan kebaikan, tutur indah yang memujaku ke angkasa. Sebetulnya aku tahu bahwa tak ada yang boleh ku percayai, paham sekali bahwa rayumu hanya gurau murahan. Kasihan melihatku sendirian ? Penasaran dengan keberadaanku yang memucat diantara lainnya ? Aku mengerti itu semua dari matamu yang mengejekku.
Aau mungkin alasannya bukan karena aku perempuan, melainkan karena kelemahanku yang tak dapat menangani perbuatan dan ucapan yang manis ?
Source : Here
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.