Ah, Lagi-lagi nggak bisa tidur.
Source : Here
Tapi ini belum jam 2 sih, buatku waktu segini ini belum bisa dikatakan nggak bisa tidur.
Jadi, kapan batasnya ? Sekitar jam 3 lah. Kalo masih nggak ngantuk juga, baru itu namanya nggak bisa tidur.
Laptopku masih di bengkel, mungkin sekitar hari selasa atau rabu minggu depan baru bisa jadi. Insya Allah. Tadi teknisinya bilang masih sibuk banget gitu. Huuu..Nggak perlu juga kali ngasih alasan sibuk ma pelanggan. Jadinya sekarang ini pake laptop ibuku. Nie laptop kosongnya kalo pas lewat tengah malem gini. Kalo siang ya rebutan giliran antara Ibu ma tiga orang adekku yang semuanya hobi nonton. Berhubung aku udah difasilitasi laptop ma modem sendiri, biarpun lagi rusak, ya tetep lah harus tahu diri gitu. Biasanya juga aku marah banget kalo ada orang pake-pake laptopku nggak izin. Pelit, ya ? He..He..He. Laptop tuh bagiku udah kayak diary atau kamarku. Laptop tu isinya pribadi banget, bisa mencerminkan karakter dan diri seseorang. Apalagi nggak kayak kebanyakan pengguna laptop usia muda lain yang [ mungkin ] isinya banyakan tugas-tugas kampus atau film-film, laptopku tuh isinya random dan bener-bener aku banget deh. Disana ada tulisan-tulisanku, lagu-lagu favoritku, catatan harianku, dan segala macam hal yang jadi kesukaanku.
Uhhmm..Postingan kali ini jadi random bubbling aja, ya. Aku lagi Manic nih. Jadi lagi banyak energi dan pikiran yang butuh disalurkan. Dan berhubung pas tahun baru kemarin aku belum punya kesempatan untuk nulis resolusiku tahun ini, makanya sekarang aku mau pamer resolusi aja.
Hmm..Sejujurnya selama hidup, baru pergantian tahun ini aku ingin buat resolusi. Resolusi itu apa, sih ? In my opinion, resolusi itu adalah rencana target gitu. sebenarnya nggak mesti tahun baru juga buatnya. Tapi, pergantian tahun itu memang jadi momentum. Saat istimewa dimana kita bisa melihat kembali apa-apa saja yang sudah kita capai dalam perjalanan yang sudah kita lewati, plus melihat dan mendaftar pencapaian-pencapaian yang harus kita kejar setelahnya.
Source : Here
Dan inilah resolusiku untuk tahun 2014 ini :
1. Menjadi Sarjana
Tahun ini pokoknya harus jadi sarjana. Kalo menurut hitungan angkatanku, paling cepet lulus ya sekitar bulan maret. Paling lambat ya akhir tahun. Jelas aku nggak bisa nargetin yang cepet, soalnya aku KKN aja baru mau turun februari besok. Proposal juga masih abu-abu. Yah, mudah-mudahan lah diberikan kelancaran.
2. Menyelesaikan Menulis Minimal Dua Novel Dan Tiga Cerpen
Betul. Yang penting diselesaiin dulu. Ada sebuah pepatah yang mengatakan begini " Perbedaan penulis dan pengkhayal adalah penulis menuliskan apa yang dikhayalkannya dan pengkhayal hanya mengkhayal menulis,". Jleb ya. Sebenarnya aku nggak kekurangan ide pokok buat bikin novel. Di laptopku ada kira-kira tujuh draft novel dan tiga kerangka cerpen yang semuanya setengah-setengah nggak selesai. Kekuranganku ya seperti itu. Gampang bosan, kurang bisa fokus, dan hobi ngeloncat-loncat dari satu ide ke ide lain. Ini sebenarnya pembawaan dari BD. Ah, Nggak boleh nyari kambing hitam. Pokoknya harus selesai minimal dua novel. Cerpen juga. Aku baru belajar buat cerpen nih.
Masalah diterbitkan atau nggak, belum akan ku jadikan target. Sambil jalan aja dulu. Tapi aku tetap akan berusaha mengirimkan draft-draft tulisanku ke penerbit-penerbit. Mudah-mudahan ada yang tembus.
3. Mendapat Penghasilan Dari Minat Jurnalistikku
Aku udah sering cerita kan kalau aku punya ketertarikan yang sangat besar dalam bidang jurnalistik dan sudah mengikuti UKM Lembaga Pers Mahasiswa tingkat fakultas. Tapi, namanya aja ekskul ya kita nggak dibayar di dalamnya meski bagaimanapun usahanya. Tapi, ada kesempatan yang terbuka lebar untukku dapet penghasilan sedikit-sedikit dari Jurnalistik. Yaitu, koran universitas. Yups, apalagi koran universitasku itu mulai tahun ini udah punya target mau menaikkan intensitas penerbitannya yang awalnya hanya sebulan sekali menjadi sebulan dua kali. Dan, kalau ku lihat model-model beritanya sih nggak susah-susah amat, ya. Rata-rata berita seremonial.
Lumayan lho honornya. Untuk satu berita dihargai mulai dari Rp. 25.000 s/d Rp. 75.000 tergantung panjang dan isinya. Puisinya temenku aja yang [ menurutku ] biasa banget bisa tembus redaksinya dan dapet bayaran Rp. 30.000. Sebenarnya bukan soal bayarannya yang jadi prioritas utamaku. Aku cuma pengen tahu seberapa sih nilai kemampuan jurnalistikku dihargai dengan angka. Apakah cukup bagus untuk dapet bayaran yang tinggi ? Atau rata-rata aja ?
Aku udah sering cerita kan kalau aku punya ketertarikan yang sangat besar dalam bidang jurnalistik dan sudah mengikuti UKM Lembaga Pers Mahasiswa tingkat fakultas. Tapi, namanya aja ekskul ya kita nggak dibayar di dalamnya meski bagaimanapun usahanya. Tapi, ada kesempatan yang terbuka lebar untukku dapet penghasilan sedikit-sedikit dari Jurnalistik. Yaitu, koran universitas. Yups, apalagi koran universitasku itu mulai tahun ini udah punya target mau menaikkan intensitas penerbitannya yang awalnya hanya sebulan sekali menjadi sebulan dua kali. Dan, kalau ku lihat model-model beritanya sih nggak susah-susah amat, ya. Rata-rata berita seremonial.
Lumayan lho honornya. Untuk satu berita dihargai mulai dari Rp. 25.000 s/d Rp. 75.000 tergantung panjang dan isinya. Puisinya temenku aja yang [ menurutku ] biasa banget bisa tembus redaksinya dan dapet bayaran Rp. 30.000. Sebenarnya bukan soal bayarannya yang jadi prioritas utamaku. Aku cuma pengen tahu seberapa sih nilai kemampuan jurnalistikku dihargai dengan angka. Apakah cukup bagus untuk dapet bayaran yang tinggi ? Atau rata-rata aja ?
4. Membaca Dan Memiliki Novel Terjemahan Minimal 50 Eksemplar
Udah dari bulan Agustus 2013 lalu aku keranjingan beli novel. Biasanya sih cuma minjem gratisan atau nyewa. Tapi, diitung-hitung jatuhnya mahal juga, udah gitu kalo lagi kepengen baca ulang novel-novel favoritku ya jelas nggak bisa. Jadi, biarpun harganya novel terjemahan tuh mahal banget dan di kotaku sini nggak pernah ada sale, aku usahain beli aja. Sekarang aku baru punya 13 eksemplar. Dan yaa..harus terjemahan dong. Selain itu, dengan membeli hasil karya seorang penulis menunjukkan cara kita menghargai karyanya.
Kalo dihitung-hitung antara pengeluaran dengan pemasukan bulananku, per bulan maksimal aku cuma bisa beli sekitar 3-4 novel. Makanya ini masih berkaitan dengan resolusi nomor 3-ku. Kan lumayan tuh kalo ada dua beritaku yang dimuat dengan, hitunglah dikasih honor rata-rata Rp. 50.000, maka aku udah bisa beli satu buku di luar anggaran yang biasa.
Udah dari bulan Agustus 2013 lalu aku keranjingan beli novel. Biasanya sih cuma minjem gratisan atau nyewa. Tapi, diitung-hitung jatuhnya mahal juga, udah gitu kalo lagi kepengen baca ulang novel-novel favoritku ya jelas nggak bisa. Jadi, biarpun harganya novel terjemahan tuh mahal banget dan di kotaku sini nggak pernah ada sale, aku usahain beli aja. Sekarang aku baru punya 13 eksemplar. Dan yaa..harus terjemahan dong. Selain itu, dengan membeli hasil karya seorang penulis menunjukkan cara kita menghargai karyanya.
Kalo dihitung-hitung antara pengeluaran dengan pemasukan bulananku, per bulan maksimal aku cuma bisa beli sekitar 3-4 novel. Makanya ini masih berkaitan dengan resolusi nomor 3-ku. Kan lumayan tuh kalo ada dua beritaku yang dimuat dengan, hitunglah dikasih honor rata-rata Rp. 50.000, maka aku udah bisa beli satu buku di luar anggaran yang biasa.
5. Bisa Main Gitar
Di lembagaku, banyak yang jago gitar. Nanti aku mau minta diajarin. Soalnya sejak aku nonton anime Nodame Cantabile yang inti ceritanya tentang musik, aku jadi tergerak buat belajar main musik sendiri. Aku juga pengen menyanyikan lagu ciptaanku sendiri, lagu yang aku banget gitu. Suaraku juga nggak jelek-jelek amat kok. Cuma perlu latihan ambil nada aja. Terus aku orangnya juga cepet belajar apalagi kalo lagi niat bener. Buat apa bisa main gitar ? Ya pengen bisa nyanyi sendiri aja pokoknya.
Di lembagaku, banyak yang jago gitar. Nanti aku mau minta diajarin. Soalnya sejak aku nonton anime Nodame Cantabile yang inti ceritanya tentang musik, aku jadi tergerak buat belajar main musik sendiri. Aku juga pengen menyanyikan lagu ciptaanku sendiri, lagu yang aku banget gitu. Suaraku juga nggak jelek-jelek amat kok. Cuma perlu latihan ambil nada aja. Terus aku orangnya juga cepet belajar apalagi kalo lagi niat bener. Buat apa bisa main gitar ? Ya pengen bisa nyanyi sendiri aja pokoknya.
Source : Google Images
Ini sih berkaitan dengan keinginanku menjajaki profesi penerjemah buku yang sepertinya sangat menyenangkan. Diagnostic Test TOEFL-ku dapet skor 535, aku seneng denger lagu berbahasa inggris, suka baca buku terjemahan, dan nggak punya masalah kalo harus nonton film atau anime yang cuma ada subtittle bahasa inggrisnya. Itu semua udah bisa jadi modal dasarku untuk mulai mencoba profesi penerjemah, kan ?
7. Menekuni [ Lagi ] Dunia Fashion Designer
Di profilku aku nulis kalo hobiku adalah fashion designer, kan ? Ya. Aku suka banget merancang baju. Udah tiga tahun aku tekuni mulai dari jadi mahasiswa. Awalnya sih, alasannya karena susah banget nyari baju yang pas buat badanku yang nggak bisa dibilang kecil ini. Apalagi fashion identityku adalah rok. Di kota ini susah banget nyari rok yang modelnya keren dan muat dengan badanku. Akhirnya aku nyoba-nyoba beli kain sendiri ke toko terus lihat-lihat model rok di majalah remaja yang kemudian aku modifikasi agar sesuai untuk muslimah. Akhirnya keterusan deh. Apalagi penjahitnya tuh tetanggaku yang anak SMK jurusan menjahit. Jadi, gampang kalo mau konsultasi masalah model dan desainnya. Ditambah, karena masih penjahit amatir jadi dia bersedia dibayar murah. He..He..He.
Puncak kreativititasku sebagai perancang busana tuh pas semester 4-6. Tiap bulan aku menjahitkan sekitar 2-3 rok dengan kreasiku sendiri. Untuk baju aku nggak bikin lagi. Soalnya penjahit pribadiku [ Alaaahh ] diatas belum bagus kalau menjahit baju, lagian di kotaku ini masih banyak dijumpai baju yang seukuranku. Waktu itu, kalo ke toko buku aku pasti ngeborong majalah-majalah fashion remaja.
Semua rok hasil desainku baru aku pakai sendiri saja sih. Jadi, aku nggak pernah beli rok atau kerudung buatan toko, semua yang ku pakai adalah hasil desainku sendiri. Tapi, sudah banyak teman-teman maupun orang-orang di sekitarku yang memuji hasil desain dan pilihan corak serta warna kainku. Dulu, tiap kali pake rok baru langsung disamperin terus dipegang-pegang sambil ditanya-tanya dimana beli kain dan harganya bla bla bla.
Sayang, fashion creativityku itu berhenti di semester 7 kemarin. Alasan utamanya karena aku cuma ambil satu mata kuliah. Jadi, nggak ada kebutuhan harus pake baju yang berbeda tiap hari. Karena itu tahun ini aku mau mendesain bajuku lagi. Tapi, sepertinya pertama-tama aku harus cari penjahit pribadi yang murah dulu. Soalnya tetanggaku yang merangkap jadi penjahit amatir pribadiku udah mondok dan nggak nerima jahitan lagi. Huuu... Mudah-mudahan aku juga bisa menampilkan potret hasil kreasi desainku itu di blog ini.
8. Menulis Di Blog Setiap Hari
Ini sih sebenarnya udah ku lakukan dari pertengahan tahun 2013 kemarin. Kalo lagi nggak ada hambatan khusus [ kayak laptop yang lagi bermasalah ], aku pasti nulis tiap hari. Bahkan kadang sampe 2-3 postingan dalam sehari. Tapi, yah kadang masih ada bolongnya juga sih. Karena itu tahun ini harus full. Minimal jumlah postingan sama dengan jumlah tanggal. Kalo nggak sempet atau bolong-bolong karena hambatan khusus kayak sekarang, ya mesti ditambal dengan menulis dobel atau tripel saat udah bisa.
Banyak manfaat yang udah ku rasakan dari menulis blog. Meski bisa dilihat kalo postingan-postinganku masih seputar curhat sih. Manfaatnya kerasa banget kalo pas nulis novel atau cerpen, tulisan jadi lebih tertata baik dari segi ide maupun bahasa, penggunaan tanda baca lebih tertib, dan bagus untuk terapi jiwaku.
Ini sih sebenarnya udah ku lakukan dari pertengahan tahun 2013 kemarin. Kalo lagi nggak ada hambatan khusus [ kayak laptop yang lagi bermasalah ], aku pasti nulis tiap hari. Bahkan kadang sampe 2-3 postingan dalam sehari. Tapi, yah kadang masih ada bolongnya juga sih. Karena itu tahun ini harus full. Minimal jumlah postingan sama dengan jumlah tanggal. Kalo nggak sempet atau bolong-bolong karena hambatan khusus kayak sekarang, ya mesti ditambal dengan menulis dobel atau tripel saat udah bisa.
Banyak manfaat yang udah ku rasakan dari menulis blog. Meski bisa dilihat kalo postingan-postinganku masih seputar curhat sih. Manfaatnya kerasa banget kalo pas nulis novel atau cerpen, tulisan jadi lebih tertata baik dari segi ide maupun bahasa, penggunaan tanda baca lebih tertib, dan bagus untuk terapi jiwaku.
9. Bikin Blog Buku Dan Aktif Di GoodReads
Ini baru angan-angan juga, sih. Aku pengen bikin blog kedua yang khusus untuk blog buku dan gabung di grupnya BBI ( Blogger Buku Indonesia ). Soalnya BBI nggak mau nerima blog yang nggak mengkhususkan dalam bidang buku sih.
Aku suka banget maen-maen ke blognya anggota BBI. Disana ada review buku dan challenge-challenge yang berhubungan dengan buku. Aku jadi bisa milih buku yang sesuai seleraku karena baca review-review mereka. Aku juga pengen memperkenalkan apa yang ku baca dengan mereview buku-buku koleksiku. Kalo perlu ikutan reading challenge. Ih, pokoknya keren deh. Tapi untuk ini aku perlu nyiapin tekad yang kuat. Soalnya aku tuh paling males disuruh nulis panjang-panjang, apalagi review yang notabene harus nonton atau baca ulang film dan bukunya. Ingat review anime Angel Beatsku yang nggak selesai-selesai ? Belum lagi tumpukan buku baru yang belum ku inventarisir di blog ini.
Mengenai Goodreads, Errr...Udah punya akun disana sejak lama, sih. Cuma nggak pernah dibuka, username dan passwordnya aja udah lupa. Langkah pertama sih mungkin harus belajar cara make GoodReads dulu, ya. Hi..Hi..Hi.
Ini baru angan-angan juga, sih. Aku pengen bikin blog kedua yang khusus untuk blog buku dan gabung di grupnya BBI ( Blogger Buku Indonesia ). Soalnya BBI nggak mau nerima blog yang nggak mengkhususkan dalam bidang buku sih.
Aku suka banget maen-maen ke blognya anggota BBI. Disana ada review buku dan challenge-challenge yang berhubungan dengan buku. Aku jadi bisa milih buku yang sesuai seleraku karena baca review-review mereka. Aku juga pengen memperkenalkan apa yang ku baca dengan mereview buku-buku koleksiku. Kalo perlu ikutan reading challenge. Ih, pokoknya keren deh. Tapi untuk ini aku perlu nyiapin tekad yang kuat. Soalnya aku tuh paling males disuruh nulis panjang-panjang, apalagi review yang notabene harus nonton atau baca ulang film dan bukunya. Ingat review anime Angel Beatsku yang nggak selesai-selesai ? Belum lagi tumpukan buku baru yang belum ku inventarisir di blog ini.
Mengenai Goodreads, Errr...Udah punya akun disana sejak lama, sih. Cuma nggak pernah dibuka, username dan passwordnya aja udah lupa. Langkah pertama sih mungkin harus belajar cara make GoodReads dulu, ya. Hi..Hi..Hi.
10. Memperbaiki Dan Meningkatkan Segala Hal Dalam Hidupku
Yang ini sih umum, ya. Kayak tentang murid-murid yang ku ajar di TPA. Aku harus lebih rajin dan peduli lagi sama mereka, lebih sabar menghadapinya. Juga lebih termotivasi untuk membuat mereka jadi lebih baik. Terus soal ibadahku mudah-mudahan bisa lebih rajin lagi. Perkara-perkara remeh macam cuci motor,bersihin kamar, nyuci, masak, dan berhubungan dengan orang lain juga supaya lebih meningkat rajinnya.
Yang ini sih umum, ya. Kayak tentang murid-murid yang ku ajar di TPA. Aku harus lebih rajin dan peduli lagi sama mereka, lebih sabar menghadapinya. Juga lebih termotivasi untuk membuat mereka jadi lebih baik. Terus soal ibadahku mudah-mudahan bisa lebih rajin lagi. Perkara-perkara remeh macam cuci motor,bersihin kamar, nyuci, masak, dan berhubungan dengan orang lain juga supaya lebih meningkat rajinnya.
Source : Google Images
Sebenarnya mungkin tahun 2014 ini bakalan jadi tahun yang berat buat aku. Soalnya aku udah kehilangan orang yang selama ini jadi tujuanku untuk menjalani hari demi hari. Seseorang yang jadi sumber inspirasi, pengharapan, kenangan, tawa, dia yang pertama kali mengenalkanku pada mimpi-mimpi yang tinggi, dunia serta orang-orang baru yang belum pernah ku ketahui, orang yang jadi tujuan doa, panggilan, obsesi, dan motivasiku selama enam tahun terakhir. Pendeknya, orang itu adalah hidupku. Benang yang mengikatku tetap di bumi dan tegar menjalani hidup. Sejak mendengar kabar bahwa dia sudah menikah, bukan hanya sekali dua kali aku mempertanyakan arti hidup yang sudah ku jalani. Tidak hanya sekali dua kali aku ingin menyerah dan menghadap Tuhan lewat jalan pintas.
Dan, yaahh..Semua itu pasti masih belum akan berakhir. Belum lagi Bipolar Disorderku yang semakin menjadi-jadi saja.
Aku hanya berharap, bahwa dengan postingan ini, malam ini, yang menjadi bukti bahwa aku ingin terus hidup, aku masih menginginkan banyak hal, aku masih mau melangkah, maka Tuhan akan memberiku kekuatan tak terhingga untuk terus berdiri menapaki waktu. Tak peduli seberapa jatuhnya aku, maka kekuatanNYA akan menopangku untuk bangkit dan bangkit lagi setiap kalinya. Amiiinn...313x.
Source : Here
# Ah..Sekarang sudah jam 4:04. Berarti aku benar-benar tak bisa tidur malam ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.