Source : Pinterest
Sejak dulu saya adalah orang yang minatnya mudah sekali teralih oleh hal lain. Punya banyak ketertarikan pada segala macam bidang, tentu saja itu adalah hal yang sangat baik. Hidup jadi seru dan tak membosankan, karena akan ada segudang hal dalam perjalanan hidup yang menarik untuk dipelajari dan diperdalam. Itu akan membuat lupa pada kesedihan, lupa tentang kerikil-kerikil tajam yang berhamburan melukai telapak kaki.
Saat SMP, entah kenapa saya tertarik pada Filateli. Tahu apa itu ? Filateli adalah hobi mengoleksi perangko. Dulu, hobi ini ngetrend sekali. Saya lupa awal mula ketertarikan saya. Yang saya ingat, pada saat itu ada seorang teman saya yang sudah lebih dulu menekuni filatelis meski secara kecil-kecilan. Hebat, lho. Anak SMP sudah punya album perangko sendiri, hampir penuh pula. Yah, isinya perangko-perangko bekas surat biasa sih, nggak ada yang mahal atau antik seperti para kolektor profesional. Saat itu dia mengajak saya mengikuti sebuah acara bazaar Filateli di kantor pos daerah saya, saya ingat saya beli sebuah buku tentang seluk beluk menjadi filatelis pemula. Dan saya juga masih ingat kesan saya saat membaca buku itu. Menyenangkan. Sayangnya, saya lalu berhenti mendalami filateli. Sebagai anak kecil yang uang jajannya terbatas dengan ruang gerak terbatas pula, tentu saja sangat sulit mengumpulkan perangko-perangko. Apalagi rumah saya sangat jarang mendapatkan surat. Kalau tidak salah, saya sempat meminta ibu saya untuk membawa pulang amplop-amplop bekas surat berperangko di kantornya. Cara melepaskan perangkonya, amplop surat bekas itu dicelupkan perlahan ke dalam baskom air lalu ditunggu hingga perangkonya lepas sendiri.
Masih di SMP, saya tiba-tiba tertarik pada basket. Saat itu ( dan mungkin sampai saat ini ) pemain basket adalah orang-orang elit dan paling keren di sekolah. Mereka dipuja dan dikenal siswa-siswa dari kelas 1 sampai kelas 3. Kebetulan, sahabat SMP saya merupakan salah satu pemain resmi tim bola basket putri sekolah. Dari dialah sedikit-sedikit saya belajar tentang teknik basket. Seperti lemparan-tiga-poin, cara mendribble bola, menangkap, melempar, berkelit, dan sebagainya meski hanya sepintas-sepintas. Saya tidak mungkin bergabung di tim basket sekolah karena keanggotaannya memang sangat terbatas, dipilih oleh guru olahraga, dan......saya berjilbab. Tapi saya cukup puas hanya denagn bermain sedikit-sedikit saat menemani sahabat saya itu latihan.
Masih di SMP lagi, entah dapat ide darimana tahu-tahu saya tertarik pada dunia jahit-menjahit. Begini-begini waktu SMP saya pernah ikut kursus menjahit dasar selama sebulan, lho. Dan saat itu di SMP saya ada guru biologi yang membuka pelajaran menjahit kecil-kecilan di sekolah. Jadi pada saat jam sekolah usai, beliau mengajarkan menjahit kepada murid-murid yang tertarik, tempatnya di Lab IPA. Saking seringnya saya kesana, guru itu jadi mempercayakan kunci lab satu-satunya pada saya. Saya ingat saya merasa menjadi orang yang sangat penting. Pemegang kunci lab yang dipercaya. Ha..ha..ha. Konyol sekali kalau ingat itu.
Source : Pinterest
Itu hanyalah sedikit cerita dari sebagian kecil hal yang sempat menarik perhatian saya. Kalau diingat-ingat memang sejak SMP itu saya sudah punya ketertarikan aneh-aneh yang tidak lazim untuk ABG seusia saya. Terutama hobi mengoleksi. Entah kenapa saya suka sekali mengoleksi sesuatu. Selain perangko, saya pernah mengoleksi kertas kado. Iya, kertas kado yang dijual di toko-toko itu. Saat lulus SMP. lemari saya penuh gulungan kertas kado. Pada akhirnya, ya...dibuang saja. Soalnya menyimpannya hanya diletakkan begitu saja di dasar lemari. Padahal perjuangannya lumayan lho. Setiap beberapa hari sekali saya rutin mendatangi satu toko kelontong terlengkap yang letaknya sekitar 1 KM dari rumah dengan berjalan kaki hanya demi membeli segulung kertas kado ( Harganya RP.500,- ).
How weird i am.
Udah, ya. Kapan-kapan saya lanjutkan lagi cerita tentang minat saya. Yang diatas itu hanya sekelumit kecil, masih banyak hal di SMP yang tidak teringat. Belum lagi saat SMA dan kuliah sekarang. Akan semakin panjang.
Hmm.. Kadang saya bertanya, apa saya ini orang yang tak konsisten ? Menyukai dan mempelajari banyak hal namun tak ada satu bidangpun yang benar-benar dikuasai. Hah. Memang. I admit it.
# Tadinya mau cerita tentang Pelatihan Jurnalistik yang saya ikuti tiga hari belakangan ini. Kok mlah ga nyambung ya ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.