Source: Pinterest
Aku…kembali
lagi menjadi diriku yang lama. Diri yang penuh kemarahan, penuh frustasi,
selalu bergejolak dengan emosi dan kebencian yang terlalu tinggi untuk ku
tanggung.
Tak perlu
dikatakan, bahwa aku sangat tak menyukai sisi diriku yang ini.
Aku begitu lemah,
mudah sekali diriku terpengaruh oleh keadaan sekitar, terseret oleh permainan
orang-orang yang tak layak bahkan untuk ku pandang saja. Dan akibatnya,
kelemahanku ini membuatku menyakiti orang-orang terdekatku. Keluargaku,
orang-orang yang menyayangi dan mencintaiku ; kedua orang tuaku yang beranjak
tua dan sakit-sakitan, yang seharusnya sangat tak pantas untuk ku ricuhkan
dengan emosi tak terkontrolku ini. Siapa yang tahu berapa lama lagi waktu
tinggal mereka di sisiku? Juga adik-adikku, yang belakangan baru ku sadari
bahwa mereka memahamiku lebih daripada yang ku pikir. Mereka memang tidak tahu
pasti rasa sakit yang ku hadapi, tapi mereka mengerti, dan dengan cara mereka
sendiri berusaha menghibur dan menarikku ke tempat terang… Karena kelemahanku ini
mereka sering memilih menjauh, takut pada gelombang badaiku yang sering tak
terprediksi. Bisa ku lihat rasa takut itu di mata mereka. Saat mereka bicara
padaku dengan sangat berhati-hati dan tak menatap mataku karena tak berdaya.
Aku benci…Aku membenci diriku yang tidak mampu mengatasi hidup, tidak mampu
menghela diriku sendiri agar tidak terpisah dari orang lain. Bagaimana caranya
agar aku bisa jadi kuat? Agar roda kehidupan tidak membuatku tersakiti dan
balik menyakiti? Kenapa sisi diriku yang ini ku tunjukkan pada keluargaku?
Rasa sakit
ini datang dan pergi, tapi tidak pernah benar-benar menghilang. Sumbernya
selalu berganti rupa, beragam wujud sesuai dengan tempat yang ku pijak. Mengapa
hanya kepedihan dan kemarahan yang ku lihat dengan mataku ini?
I really
hate myself. Apalah gunanya aku punya otak cerdas, banyak bakat, dan banyak
kemampuan bila pada akhirnya semua itu justru tak mampu membuatku menjalani
hidup dengan bahagia? Kenapa aku ini lemah sekali?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
This is virtual world. Tapi, inilah tempat yang justru membuat diri kita bisa sejenak melepaskan topeng-topeng dan jubah kepalsuan di dunia nyata. So, this is the real me, yang tak pernah ku tunjukkan kepada kenyataanku. Mari saling berbagi dan bercerita tentang hidup. Feel free to leave your comment. I am not too creative to reply the comments. So, sometimes i don't reply it. But, Please believe that i definitely read your single comment and really appreciate it.