Darin tak pernah
membayangkan bahwa suatu saat dirinya akan bertemu dengan perempuan seperti
Kana, apalagi tertarik padanya.
Awalnya, Darin
mengenalnya Karena sosoknya yang terlihat begitu kuat. Tak gentar meskipun sedang
di-bully oleh para senior saat ospek.
Jangankan takut, Kana malah sempat tersenyum tenang.
Semester demi
semester terlewati, Darin sibuk dengan kegiatannya kuliah, bersosialisasi
dengan teman-temannya, dan mengurus himpunan dimana dia menjadi salah satu
pengurus disana. Ada cinta juga. Darin bukan cowok terkeren atau tertampan di
jurusan akuntansi angkatan 2009. Namun, keluwesan dan kesupelannya bergaul
menyebabkan ia sempat mendapatkan dua orang pacar yang keren dan termasuk cewek
idola. Namun, karena ia menyatakan cinta pada mereka, hanya atas dasar iseng
dan coba-coba guna mengisi kebosanan, hubungan-hubungan itu berakhir begitu
saja.
Kebosanan.
Satu kata yang
menggambarkan jalan hidup Darin hingga sekarang.
Setiap saat ia
terhantui oleh mimpi buruk akan kelamnya masa lalunya. Ia hampir mati, tubuhnya
terluka parah, Danang, sahabatnya sudah meninggal terlebih dahulu, para polisi
mendatangi dan menginterogasinya, bahkan orang tuanya dan orang tua Danang
menyalahkannya atas semua yang telah terjadi.
Karena itu,
Darin dikuliahkan di Surabaya. Di tempat yang jauh dari kota asalnya.
Sosok Kana yang
penyendiri, datar, selalu tersenyum dan tegar dalam situasi apapun, menarik
perhatian Darin. Dan akhirnya, hatinya.
Ternyata jalan
untuk meraih cewek bernama Kana itu tidak mudah. Kana adalah perempuan yang
berkepribadian kuat, intimidatif, agak kasar, dingin, cuek, dan sedikit angkuh.
Hati Darin yang telah tertambat pada Kana membuatnya mau bersusah payah
menaklukkan hati cewek itu. Dia tak menyerah meski ditolak dengan dingin
berulang kali. Penolakan yang sebenarnya sangat menyakitkan, namun entah
mengapa Darin tak bisa melepaskan dirinya dari sosok Kana.
Ketika akhirnya
perasaannya diterima, ternyata semuanya baru dimulai.
Darin pikir ia
telah berhasil menaklukkan Kana. Nyatanya tidak seperti itu. Kana memang
menerimanya, namun caranya memperlakukan Darin tak berbeda dari sebelumnya. Tak
pernah sekalipun Kana meminta Darin untuk melakukn hal-hal yang biasanya
dilakukan seorang pacar. Tak ada antar jemput, pesan dan telepon mesra, kencan
malam minggu, dan lain sebagainya. Kana menolak semua itu. Dia memberikan Darin
cara berpacaran yang aneh, yang asing, yang dikendalikan sepenuhnya oleh Kana.
Sifat Kana
ternyata sangat kuat dan moody. Emosi Kana seperti angin badai yang terkurung
dalam toples kaca, sangat kuat, sangat fluktuatif, sangat menekan, dan sangat
memusingkan. Hal inilah yang membuat mereka sering bertengkar.
Meskipun begitu,
Kana adalah sesosok cewek yang menginspirasi bagi Darin. Kana mempunyai begitu
banyak impian yang kelihatannya mustahil. Namun, Kana sangat mempercayai
mimpi-mimpi itu. Dia berjuang keras, begadang, terus menyibukkan diri dengan
upayanya mencapai cita-citanya. Bagi Darin yang tak punya impian apapun, Sosok
Kana begitu membuatnya tergugah untuk mulai menemukan impiannya sendiri juga.
Darin ingin
merubah sosok Kana yang penyendiri agar dapat bergaul dan bergabung dengan
orang lain. Darin menyadari, di balik segala topeng yang dikenakannya, Kana
adalah sosok yang menyenangkan. Sayang sekali jika tak ada orang yang
mengetahuinya. Karena itu, Darin memaksa Kana untuk keluar dari tempatnya biasa
berada, tempat penuh bayangan menuju tempat yang terang. Kana yang tak punya
pilihan mengikutinya, namun Darin terkejut melihat efeknya pada Kana. Bukannya bahagia,
Kana justru terguncang hebat dan hampir menangis. Hal ini berakhir dengan
pertengkaran mereka berdua.
Saat mereka
sudah berhasil baikan dan Darin mulai masuk lagi dalam kehidupan Kana yang dari
luar terlihat suram, namun ternyata penuh warna, muncullah sosok Kana yang tak
dikenal Darin. Sosok yang meminta pertolongan, yang menangis bisu, yang rapuh
dan lemah. Darin merasa tak bisa melakukan apapun untuk menyangga sosok lemah
itu.
Tiba-tiba, Kana
memutuskan hubungan secara sepihak. Ia tak menjelaskan rinciannya secara detail,
hanya memberikan alasan tak masuk akal yang mengganggu Darin. Darin
meninggalkannya dalam kemarahan.
Dan masuklah
Sandra. Sandra adalah salah satu teman cewek Darin yang dekat dengannya. Mereka
sama-sama menjadi pengurus himpunan. Sandra mempunyai sifat ceria, luwes,
pintar, dan menyenangkan. Saat Sandra menyatakan perasaannya pada Darin, Darin
menolaknya. Ia juga tak mengerti kenapa. Yang ia tahu, dalam benaknya masih
dipenuhi sosok Kana.
Kegelapan Darin
juga mulai menelannya.
Saat mereka
berdua sudah berhasil berbaikan dan pacaran kembali, lagi-lagi sosok Kana yang
lemah dan rapuh ditampakkan pada Darin.Kana hanya menangis dan tak mau
bercerita apapun. Darin yang merasa tak dapat melakukan apapun untuk menolong
orang yang dicintainya itu, merasa frustasi dan membeberkan kegelapannya pada
Kana. Sesuatu yang selalu dia hindari. Masa lalu yang selalu dianggapnya hanya
mimpi buruk yang tak pernah terjadi.
Meskipun sudah
seperti itu, ternyata Kana tetap tertutup dan cuek. Darin mulai dipaksa oleh
waktu untuk segera menyelesaikan urusannya dengan masa lalu.
Dan di suatu
malam yang penuh hujan, Kana menghubunginya untuk meminta pertolongan. Di
tengah tangisan dan kerapuhan Kana, terbukalah kegelapannya. Kegelapan yang
mengikat Kana dan membuatnya menjadi orang yang skeptis, tak mudah percaya pada
apapun.
Pada akhirnya,
Darin pulang untuk menyelesaikan masa lalunya. Kana juga mulai mencoba untuk
meyakini keberadaan Darin, meyakini bahwa cowok itu tak akan pernah pergi
meninggalkannya seperti orang lain. Seseorang yang akan dijadikannya pegangan dan
tempat berlari saat kegelapan mulai menekan.
Give opinion about the story above, please...
its really great colourful blog .
BalasHapus